Kabar Duka, Dubes RI Muhammad Prakosa Meninggal Dunia di Italia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia, Muhammad Prakosa, meninggal dunia pada usia 62 tahun.
Kabar mengenai wafatnya Dubes Prakosa ini disampaikan KBRI Roma dalam keterangan pada laman resminya. Dubes Prakosa meninggal dunia pada Selasa (17/1/2023) pukul 10.55 waktu setempat.
Advertisement
"Telah meninggal dunia, pada hari Selasa, 17 Januari 2023 pukul.10.55 waktu setempat, di Sacro Cuore FSR Roma, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia merangkap Malta, Siprus, San Marino serta FAO, IFAD, WFP, dan UNIDROIT, Dr. Muhammad Prakosa pada usia 62 tahun 10 bulan," tulis KBRI Roma, Selasa (17/1/2023).
Dubes Prakosa juga dikenal sebagai mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan. Selain itu, beliau juga pernah menduduki sejumlah jabatan penting semasa hidupnya.
Prakosa menjabat sebagai Menteri Pertanian pada kabinet Persatuan Nasional di era Presiden Abdurrahman Wahid. Kemudian, pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Prakosa dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Kehutanan hingga 2004.
Sebagai informasi, Prakosa merupakan lulusan fakultas kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1978-1982. Prakosa adalah kakak kelas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima kabar mengenai wafatnya Dubes Prakosa dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
"Baru saja, DPP PDI Perjuangan menerima kabar duka cita dari Ibu Menlu RI, Ibu Retno Marsudi, bahwa Pak Prakosa Dubes RI Berkuasa Penuh untuk Italia telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Hasto dalam keterangan resmi, Selasa (17/1/2023).
Hasto menyatakan bahwa PDIP sangat kehilangan sosok kader yang selama ini menjadi keteladanan seluruh jajaran Partai. Dia juga mengaku telah melaporkan kabar duka tersebut secara langsung kepada Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah melaporkan secara langsung kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau juga begitu bersedih. Tidak diduga berita duka itu datang secepat ini, mengingat tadi siang, Ibu Megawati baru saja membahas Pak Prakosa sambil menunjukkan pohon Saninten kenang-kenangan dari Pak Prakosa yang tumbuh begitu subur di halaman rumah Beliau di Bali," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa PDIP telah menugaskan politikus PDIP, Utut Adianto, untuk berkoordinasi dengan Kemenlu dan Menseskab untuk berkoordinasi terkait rencana pemulangan Dubes Prakosa.
"Pak Ahmad Basarah [politikus PDIP] juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan keluarga berkaitan dengan seluruh rencana pemakaman almarhum. Selanjutnya Partai memberikan dukungan penuh hingga selesainya seluruh rangkaian pemakaman Almarhum sesuai protokol Partai," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Palestina Sambut Baik Surat Mahkamah Pidana Internasional untuk Menangkap Netanyahu
- Yusril Sebut Pemulangan DPO kasus Judi Online dari Filipina Gunakan Perjanjian MLA
- Polri Sebut Telah Menindak 85 Influencer yang Promosikan Judi Online
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Catatan Hitam Pilkada, Pelajar Meninggal Dunia dalam Kericuhan Saat Kampanye Terbuka di Bima
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Advertisement