Advertisement
Maruf Amin Ingin PKB Tak Tinggalkan Model Politik Kiai
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat audiensi daring bersama pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Jakarta, Kamis (4/2/2021). - ANTARA/Badan Amil Zakat Nasional\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak meninggalkan politik kiai yang menjadi landasan pembentukan partai politik itu pada tahun 1998 lalu.
"Mudah-mudahan PKB masih partai gerakan politik kiai. Saya berharap mudah-mudahan walaupun ada dinamika, perkembangan, pembaruan, tapi politik kiainya jangan ditinggalkan," kata Ma'ruf Amin dalam arahannya pada acara Ijtima Ulama Nusantara yang digagas Dewan Syura DPP PKB di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Advertisement
Politik kiai yang dimaksud Wapres Ma'ruf, yakni PKB diharapkan tetap menjadi wadah gerakan politik bagi kiai untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Kiai Ma’ruf Amin yang ikut meramu, menyiapkan dan memberikan landasan berpikir pembentukan PKB menekankan pembentukan partai pada tahun 1998 dilandasi keinginan membuat sebuah wadah bagi kiai atau ulama untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Ia mengatakan jika PKB meninggalkan politik kiai maka para kiai di PKB akan pergi.
"Kenapa saya tahu, ya karena saya ikut meramu, ikut mendirikan, ikut menyiapkan, ikut memberikan landasan berpikirnya (pendirian PKB), walaupun saya mungkin sudah dianggap sudah bukan PKB lagi. Tapi, saya ikut bersama dan berhasil waktu itu menjadi nomor tiga (partai peringkat ketiga), bahkan berhasil menjadikan Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya PKB, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa menjadi Presiden RI, meskipun hanya dua tahun.
Ma'ruf mengingatkan agar jangan sampai pemimpin negeri ini sepi dari sosok kiai dan berharap para kiai bisa menjadi presiden dan wakil presiden pada masa mendatang.
"Kita memang berharap supaya jangan sampai negara ini sepi dari kiai, apa jadi presiden, apa wakil presiden. Minimal santri lah, betul apa tidak? Makanya harus ada kiai atau santri yang jadi presiden atau wakil presiden,” jelasnya.
"Gus Dur sudah mulai. Saya mengikuti walaupun cuma (menjadi) wakil presiden. Nanti ada lagi presiden atau wakil presiden (dari kalangan kiai atau santri) supaya bisa memberikan warna tatanan kehidupan bangsa ini," imbuhnya.
Ma’ruf Amin menegaskan dirinya tidak akan maju lagi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. "Saya sudah tua, umur sudah masuk hampir 80. Bulan Maret 80 (tahun)," katanya.
Ia menyampaikan dirinya sudah cukup tua untuk kemudian memutuskan maju kembali pada pilpres mendatang sehingga kesempatan pilpres mendatang sebaiknya diberikan kepada tokoh yang lebih muda.
"Saya ini sudah cukup tua lah. Harus sudah memberikan kesempatan kepada yang lebih muda," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Bupati Gunungkidul Ingin Pantai Sepanjang Seperti Jimbaran Bali
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Sleman Selasa 4 November 2025
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Jadwal KRL dari Solo ke Jogja Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Selasa 4 November 2025
- FIFA Tolak Banding FAM Terkait Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi
Advertisement
Advertisement



