Advertisement
Ratusan Kuburan Dipindah karena Tergusur Tol Jogja Solo

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Ratusan kuburan akan dipindah karena tergusur proyek Tol Jogja Solo.
Puluhan keluarga di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom pindah rumah lantaran tempat tinggal lama mereka terkena proyek pembangunan jalan tol. Puluhan rumah itu berada di Dukuh Brangkal dan Dukuh Soka. Di Dukuh Brangkal ada sekitar 25 rumah yang dibongkar. Di Dukuh Soka ada sekitar 10 rumah.
Advertisement
Pemilik pekarangan sekaligus rumah sudah menerima uang ganti rugi (UGR) setahun lalu. Mereka kemudian pindah rumah di sebelah rumah lama dengan membeli pekarangan dan mendirikan rumah baru.
Sementara, satu musala dan satu kompleks makam berisi ratusan kuburan masih bertahan. Proses pemindahan musala dan makam dilakukan bersamaan dengan proses pembebasan tanah kas desa yang saat ini masih dalam proses.
Kepala Desa (Kades) Brangkal, Haryanto, mengatakan nilai UGR yang diterima warga lebih dari harga tanah pada umumnya.
“Kalau tanah pekarangan waktu itu nilai gantinya ada yang sampai Rp1,2 juta per meter persegi. Harga tanah umumnya saat itu sekitar Rp500.000 per meter persegi. Sekarang harga tanah sudah naik,” kata Haryanto saat ditemui di Desa Brangkal, Selasa (13/12/2022).
Haryanto mengatakan ada satu kompleks makam yang terkena Tol Jogja Solo. Di kompleks itu ada sekitar 300 kuburan.
Sebanyak 80 kuburan tak bernama dan tak diketahui ahli warisnya. Soal pemindahan ratusan kuburan itu, Haryanto mengatakan masih menunggu proses pembebasan tanah kas desa.
Salah satu warga, Muh. Fauzan, mengatakan rumahnya ikut terdampak proyek pembangunan jalan tol. Di kampungnya, ada sekitar 20 rumah yang dibongkar dan dipindah.
BACA JUGA: Tanah Mepet Rel Kereta di Tol Jogja YIA Bisa Dibebaskan, Ini Syaratnya
Soal nilai UGR, Fauzan mengaku nilai yang diterima menguntungkan warga. Nilai UGR yang diterima warga yang rumahnya terkena tol antara Rp900.000 per meter persegi hingga Rp1,2 juta per meter persegi.
Fauzan menjelaskan rumah yang dia tempati sebelumnya seluas 350 meter persegi. Setelah mendapatkan UGR, dia kemudian membeli pekarangan tak jauh dari rumah lamanya dengan luas 135 meter persegi.
“Alhamdulillah sekarang sudah bangun rumah itu [rumah berlantai tiga],” ungkap Fauzan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
Advertisement

Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement