Advertisement
Sudah Diresmikan, Masjid Sheikh Zayed Solo Belum Bisa Diakses Umum

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Ruang utama yang dipakai salat oleh Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan alias MBZ saat peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Senin (14/11/2022), belum bisa diakses umum.
Melansir Solopos.com, ruangan itu dijaga ketat oleh petugas satuan keamanan pada Senin. Hanya tamu undangan yang bisa masuk ke ruangan tersebut. Sementara para undangan terbatas 100 orang dari UEA, 100 orang undangan dari pemerintah pusat, dan 100 undangan dari pemerintah Kota Solo.
Advertisement
Solopos.com sempat masuk ke dalam ruangan salat itu sesaan setelah peresmian masjid. Ruangan tersebut memakai karpet dengan corak batik yang tebal dan terasa lembut di kaki.
Area langit-langit ada corak kembang serta tanaman warna putih sesuai warna masjid yang didominasi warna putih dengan sedikit warna emas. Bagian dalam tempat salat Masjid Raya Sheikh Zayed Solo itu terasa adem meskipun ruangan itu cukup besar dan langit-langit yang tinggi.
Namun kondisi ruangan yang sejuk belum bisa dibuktikan pada keadaan kepasitas penuh. Ada area atas seperti lantai dua namun ruangan itu tidak dibangun secara penuh. Menurut informasi lantai dasar bisa menampung sebanyak 80% dari kapasitas dan ruang atas 20 persen dari kapasitas ruangan.
PT Arkonin menjadi konsultan pada proyek dengan anggaran Rp278 miliar tersebut. Sedangkan PT Waskita Karya menjadi pelaksana proyeknya. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan masih ada pekerjaan pada tahap finishing.
Ia juga menuturkan waktu pembukaan masjid belum bisa ditentukan, namun pekerjaan dirampungkan segera. “Segera-segera, tadi udah pada masuk kan, kecele ya?” kata Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo.
Dia mengatakan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai jadwal pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo termasuk ruang salat yang megah itu apabila sudah ada perkembangan.
“Nanti kami kasih update lagi, kami penginnya pas muktamar [Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah] bisa dibuka,” jelasnya. Selain Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, lanjut Gibran, agenda terdekat merupakan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) Tingkat Nasional 2022.
Sebelumnya, Project Manager Pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, Adriansyah Perdana, menjelaskan bangunan masjid yang asli di UEA kira-kira empat kali lipat dari bangunan replikanya Solo. Sedangkan luas lahan masjid yang asli kira-kira enam kali lipat dari replikanya.
“Di sana itu orang menyebutnya Masjid Putih. Ikon masjid putih semua finishing-nya putih dan emas,” jelasnya. Dia menjelaskan kapasitas gedung mencapai 4.000 orang jemaah ditambah area luar gedung bisa mencapai 10.000 orang. Adriansyah mengatakan konsep bangunan 1,5 lantai di mana 20 persen lantai atas dan 80 persennya di lantai dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Warga Diajak Menelusuri Peninggalan Hindu-Buddha di Bantul
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Terdakwa Dugaan Penipuan Pembelian Perusahaan Dituntut 3 Tahun
- Menabrak Mobil di Jetis Bantul, Pemotor Meninggal Dunia
- DLH Kota Jogja Kembangkan Pengelolaan Sampah Organik di RTH
- Pertemuan Zelensky dan Trump Bahas Perdamaian dan Dukungan Senjata
- Raja Juli Siapkan Strategi Menjaga Badak Jawa dari Kepunahan
- Sejumlah Sekolah di Kulonprogo Sudah Terima Bantuan Smart TV
- Pemkab Bantul Percepat Penerbitan SLHS bagi SPPG
Advertisement
Advertisement