Mantan PM Inggris Prediksi Indonesia Bisa Masuk 4 Besar Ekonomi Terkuat di Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia disebut memiliki modal besar untuk masuk dalam empat besar negara dengan perekonomian kuat di dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki banyak keunggulan mencakup sumber daya alam, digital talent, dan aspek demografi yang besar.
Hal ini diungkapkan oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) yang diselenggarakan di Bali pada Senin (17/10/2022) kemarin.
Menurut Blair, Indonesia bisa mewujudkan hal tersebut karena memiliki kepemimpinan yang kuat dan strategis dalam 10 tahun terakhir sehingga reformasi dijalankan dengan teratur. Namun, reformasi perlu dilakukan secara berkelanjutan hingga 15-20 tahun ke depan.
"Jika hal ini bisa dilakukan, maka Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia. Ini tentu akan menjadi posisi yang menguntungkan sebagai salah satu bangsa yang besar," kata Blair, dikutip dari Youtube Kementerian BUMN, Selasa (18/10/2022).
Reformasi berkelanjutan tentu bukan hal yang mudah. Namun, Blair meyakini hal tersebut akan dapat membantu dan memacu Indonesia untuk bisa menjadi yang terdepan dalam ekonomi global.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa mengubah suatu negara membutuhkan kebijakan dan regulasi tepat dengan waktu yang tidak sebentar.
BACA JUGA: Jalur Tol Jogja Solo Sudah Final, Pemda DIY Siap Antisipasi Konflik Pembebasan Lahan
"Jadi, reformasi harus terus dipertahankan karena waktu yang nanti akan menunjukkan hasilnya," ujarnya.
Tak hanya reformasi berkelanjutan, kemitraan strategis juga dapat membuat potensi Indonesia semakin kuat dan tangguh. Apalagi, dalam menghadapi tantangan global saat ini, pemerintah Indonesia perlu untuk bersinergi dengan sektor swasta dan menggerakan platform investasi.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris pada periode 1997-2007 itu mengatakan, untuk kerja sama pemerintah dan swasta biasanya ada beberapa kendala yang terjadi termasuk berkenaan dengan harga.
Kedua belah pihak tentunya akan mencari sisi keuntungan bagi sektor masing-masing. Namun, peran negara penting untuk mengarahkan mobilitas platform dan menarik investasi yang dapat menarik lebih banyak investor swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terpilih Jadi Pemuda Pelopor Kota Jogja, Begini Cara Gista Membantu Petani
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Ini Alasan Pemerintah Tambah Cuti Bersama Lebaran 2023
- Harga Tiket Pesawat Jelang Mudik Lebaran Dipantau KPPU
- Perahu Tambang Terbalik di Surabaya, Belasan Orang Jadi Korban
- Diancam, Mahfud Siap Klarifikasi soal Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun
- Stok Pangan Nasional Jelang Lebaran 2023 Dipastikan Aman
- Kemenhub Akan Tindak Maskapai yang Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif
- Buruh Minta Penambahan Cuti Bersama Lebaran 2023 Dikaji Lagi
Advertisement