Advertisement
Ganjar Beri Hadiah Ketipung Bikinan Warga Sukoharjo untuk Farel Prayoga

Advertisement
SUKOHARJO - Farel Prayoga, penyanyi cilik asal Banyuwangi mendapat hadiah satu set gendang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gendang tersebut dipesan langsung dari perajin di Kabupaten Sukoharjo.
Gendang atau akrab disebut ketipung itu merupakan alat musik wajib untuk genre dangdut. Ganjar memesannya pada perajin Noles Ai yang work shop-nya ada di Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Danil Lestari, owner Noles Ai mengatakan, pengrajin gendang pesanan orang nomor satu di Jawa Tengah itu dikerjakan kurang dari 24 jam.
"Dapat pesanan dari Pak Ganjar dadakan, dan harus jadi secepatnya, jadi kita ngebut ngerjainnya tapi tetap dengan presisi agar bunyinya bagus," kata nya saat ditemui di tempat workshopnya, kemarin.
Pesanan itu, lanjutnya, mulanya datang lewat telpon. Kemudian ada staf yang datang ke tempatnya untuk menyampaikan detil pesanan. Dan, dirinya diminta menyelesaikan pesanan satu set dalam waktu semalam.
"Jadi ada yang datang ke sini katanya minta pesanan tidak tahu buat siapa tapi dari Pak Ganjar mau dihadiahkan ke Mas Farel atau bagaimana itu yang lagi viral," tuturnya.
Awalnya, Danil ragu dengan deadline waktunya. Namun, karena yang pesan Gubernur, ia yakin bisa menyelesaikan 6 jenis gendang tersebut.
"Alhamdulillah sekarang hampir selesai. Yang dipesan dari Pak Ganjar ada enam, yang lagi hits dari produk kami. Yaitu gendang ring petir tak, dan gendang dut. Selain itu dua kempul dan dua aselole atau gendang Banyuwangian. Iya bisa dibilang Bandung-Bondowoso," paparnya.
Semua gendang tersebut dibuat secara spesial. Mulai dari pemilihan kayu, kulit, cat, hingga aksesorisnya.
"Keunggulan bahannya kami pilih dari kayu nangka tua jadi tidak asal memilih kayu, karena yang muda pengaruh ke suara atau nada. Akseaoris pakai besi krum biar tidak mudah berkarat," tambahnya.
Dari enam gendang, jelas Danil, gendang ring petir menjadi istimewa. Selain modelnya yang keren, gendang ini memiliki suara yang stabil.
"Iya namanya gendang ring petir. Itu karena ring banyak, ini ada 16 ring. Selain keren, juga bisa menstabilkan suaranya," terangnya.
Danil Lestari sendiri mulai menekuni usaha pembuatan gendang sejak 2017 lalu. UMKM miliknya itu berawal dari hobinya bermain gendang dangdut.
"Sudah empat tahun, sejak 2017. Asalnya cuma hobi terus punya satu ada yang suka, terus bikin lagi tidak nyangka bisa seperti ini. Sejauh ini pesenan sudah merambah luar kota, daerah, pulau bahkan dari luar negeri yakni Taiwan dan Malaysia," kisahnya.
Ia mengaku senang karena dipercaya oleh Ganjar Pranowo untuk membuat gendang yang dihadiahkan untuk Farel.
"Iya senang, tidak bisa diungkapkan namanya juga Pak Ganjar (yang pesan). Semoga Mas Farel senang dan tambah sukses," tandasnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo bertemu Farel saat melantik Kagama Banyuwangi, beberapa waktu. Bahkan penyanyi cilik yang viral dengan tembang "Ojo Dibanding-bandingke" itu menciptakan lagu khusus buat Ganjar berjudul 'Tugiman'.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Asteroid Berbahaya Berukuran Raksasa Mendekati Bumi Pekan Depan
- Pemerintah Belum Tentukan Penyelenggara Bursa Karbon, Ini Saran Pengamat
- Mayat Terbungkus Plastik di Bandung Merupakan Korban Pembunuhan
- YIA Xpress Kereta Cepat ke YIA, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
- Cara Beli Tiket Kereta Bandara YIA, Cek di Sini
Advertisement

6 Atlet Sleman Peraih Medali SEA Games 2023 Terima Uang Apresiasi dari Pemkab
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Belum Tentukan Penyelenggara Bursa Karbon, Ini Saran Pengamat
- Jokowi Resmi Teken Perpres Percepatan Pembangunan Bandara VVIP di IKN
- BPOM Sita Obat Ilegal Senilai Rp10 Miliar dari Jual Beli Online, Ini Tanggapan Shopee
- Viral Acara Pernikahan Ada Stand Starbucks hingga Chatime, Berapa Biayanya?
- STY Tak Nyaman karena Banyak Pemain Baru Bergabung
- PPP Siapkan Tempat Terhormat untuk Sandiaga Uno
- Kampus Ditutup Akibat Gelar Kuliah Fiktif, Ratusan Mahasiswa Jadi Korban
Advertisement
Advertisement