Advertisement
Okupansi Hotel Naik pada Mei 2022 karena Banyak Hari Libur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di berbagai kota di Indonesia meningkat selama Mei 2022. Kenaikan okupansi hotel bebarengan dengan libur Lebaran dan libur nasional lain.
Okupansi hotel klasifikasi bintang pada Mei 2022 mencapai 49,85 poin atau naik 15,62 poin terhadap April 2022 (34,23 poin). Secara tahunan atau year-on-year (yoy), okupansi naik 17,88 poin.
“Mudah dipahami kenaikan TPK di Mei, ada Libur nasional, lebaran, ada Waisak, kenaikan Isa Almasih, ini membuat mobilitas masyarakat tinggi dan juga berdampak pada,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis secara virtual, Jumat (1/7/2022).
Selain cukup banyaknya libur nasional, pelonggaran aktivitas masyarakat seperti tidak adanya lagi ketentuan PCR sangat berpengaruh terhadap kenaikan okupansi hotel.
BPS mencatat tiga provinsi dengan okupansi tertinggi selama Mei 2022 yaitu D.I Yogyakarta (67,65 poin), Lampung (66,04 poin), dan Kalimantan Timur (62,54 poin). Sementara tiga provinsi terendah okupansinya yaitu Sulawesi Tenggara, NTB, dan Maluku.
“Menurut provinsi, TPK tertinggi ada di DIY, Mei naik 40,03 poin dibandingkan bulan sebelumnya,” paparnya.
Bila diperhatikan, okupansi tertinggi bukan berada di Bali. Bahkan Bali tidak masuk dalam 3 besar okupansi tertinggi.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan kenaikan okupansi di D.I Yogyakarta sebagai dampak dari kenaikan harga tiket pesawat.
“Bali itu tiketnya mahal, ke Bali sekarang mahal, orang sekarang akhirnya pergi ke jarak yang tercapai dengan kendaraan darat,” ungkapnya, Jumat (1/7/2022).
Mengambil contoh provinsi Lampung yang cukup mudah dijangkau menggunakan kendaraan darat maupun laut, banyak masyarakat yang memutuskan untuk pergi berlibur ke daerah tersebut.
Advertisement
Sementara di Kalimantan Timur sendiri, Hariyadi melihat adanya pembangunan Ibukota Negara Baru atau IKN berdampak pada penuhnya keterisian kamar hotel, mengingat juga belum banyak hotel yang beroperasi di daerah tersebut.
Melihat tren kenaikan okupansi tersebut, Hariyadi optimis laporan BPS untuk TPK Juni nanti masih menunjukkan kenaikan yang didukung dengan libur sekolah.
“Juni ini untuk daerah tertentu naik, tapi lebih rendah waktu lebaran, tapi trennya naik, mudah-mudahan kasus Covid-19 tidak naik lagi,” tutupnya.
Advertisement
Pemulihan pariwisata terbukti dari meningkatnya jumlah pelaku perjalanan, hunian kamar, serta sektor transportasi yang pada Mei 2022 angkutan udara domestik naik 40,41 persen dan internasional naik 61,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Perjalanan penumpang menggunakan angkutan laut domestik dan kereta api juga naik masing-masing 27,28 persen dan 19,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan total penumpang sebanyak 1,74 juta orang dan 23,41 juta orang.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Bakal Ada di Restoran Siap Saji
- Gubernur Ganjar: Masyarakat Masih Banyak yang Tertipu Iming-iming Investasi
- Ganjar: Bantuan Kelapa Genjah Merupakan Desain Ketahanan Pangan yang Panjang
- Bocah Cilik Muhammad Jafran Multazam Panggil Nama Ganjar Pranowo Berulangkali
- Ganjar Pranowo Dorong Anak Muda Aktif dalam Perdamaian Dunia

Penelitian: Air Hujan di Kota Jogja Tercemar Mikroplastik, Paling Parah di Tugu
Advertisement

Menikmati Pemandangan Tujuh Gunung dari Ngablak Magelang
Advertisement
Berita Populer
- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Bakal Ada di Restoran Siap Saji
- Baju Bekas Impor Rp9 Miliar Dibakar, Mendag: Bahaya!
- Catat! Ini Link Live Streaming Indonesia vs Vietnam di Final Piala AFF U-16
- Sore Ini, Komnas HAM Periksa Bharada E dan Ferdy Sambo
- Ini Kata Deolipa Yumara Usai Dipecat Jadi Pengacara Bharada E
- Besok, Gerindra Kukuhkan Prabowo sebagai Capres
- Ayah Brigadir J Bingung dengan Klaim Sakit Hati Ferdy Sambo
Advertisement
Advertisement