Advertisement

Megawati Minta Aktivitas Tambang Ditutup, Jokowi: Kok Ekstrem Bu

Akbar Evandio
Kamis, 02 Juni 2022 - 11:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Megawati Minta Aktivitas Tambang Ditutup, Jokowi: Kok Ekstrem Bu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan dalam acara halalbihalal secara virtual dengan tiga struktur Partai, Rabu (25/5/2022) petang. - Dok. PDIP

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku penah meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan sektor pertambangan.

"Saya bilang ke Presiden Jokowi, tambang kita ditutup saja," kata Megawati saat memberi sambutan di seminar nasional FRPKB secara virtual, Rabu (1/6/2022).

Advertisement

Megawati menceritakan bahwa Presiden Jokowi cukup kaget mendengar usulan tersebut. "Lho kok ekstrem gitu, Bu?" cerita Megawati menirukan ucapan Jokowi.

Dia pun mengungkapkan alasan dirinya saat itu memberi usulan tersebut kepada Kepala Negara, lantaran kekayaan alam Tanah Air yang begitu subur, khususnya dari sisi maritim.

Baca juga: Tambang Ilegal di Kali Progo Merajalela, Warga Demo Minta Sultan Turun Tangan

“Saya jawab, dari atas, dengan laut kita yang kita ambil dengan baik, itu sudah bisa memberi makan bukan hanya kita. Ikan kita segala jenis, belum tentu setiap negara seperti kita" ujarnya.

Megawati menilai, pentingnya Indonesia memanfaatkan hasil bumi Negara. Bahkan, Tanah Air diyakininya bisa bergantung pada hasil produksi sendiri dan tidak harus melakukan impor.

Menurutnya, selama ini Indonesia masih terus bergantung pada barang impor. Ini berlaku di berbagai sektor, dari pertanian hingga kelautan.

"Bisakah kita berdiri di atas kaki sendiri? Bisa. Makanya dibuat BRIN. Di sana [Luar Negeri] kan ada musim salju. Kita enggak ada. Tetap ada yang bisa dimakan, ikan kita melimpah," ujarnya.

Lebih lanjut, Megawati pun menyoroti nasib para petani yang sudah berusaha keras tapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Disebutnya, hal tersebut terjadi karena sistem dan teknologi di Indonesia yang tidak menyokong para petani tersebut.

Kendati demikian, Megawati optimistis dengan terbentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang bisa memudahkan petani dan pada akhirnya bisa menjamin kesejahteraan petani.

"Sekarang apa kurangnya? Sudah ada BRIN, sudah saya sediakan BRIN. Saya kalau ndak ada hasil, jangan saya dipanggil-panggil, sekali ini saja," ujar Megawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement