Advertisement
Jokowi Ingatkan BUMDes Jangan Mematikan Usaha Rakyat!
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan Covid-19, Kamis (16/12 - 2021), dari Istana Merdeka, Jakarta / Tangkapan YouTube Sekretariat Presiden.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Sejak 2014 keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) tercatat telah melonjak lebih dari 600 persen atau mencapai 57.000 unit dari sebelumnya hanya 8.100 unit.
Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pengelola BUM Desa agar tidak mematikan usaha-usaha kecil milik warga desa.
Advertisement
“[BUM Desa] jangan sampai justru mematikan usaha rakyat yang sudah ada. Misalnya di desa sudah ada toko kecil, BUM Desa malah bikin toko yang lebih gede. Ini yang gak benar,” kata Jokowi dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum dan Peresmian Rakornas BUM Desa, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (20/12/2021).
Sebaliknya, kata Jokowi, BUM Desa harus memicu masyarakat desa untuk memulai atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
Sejalan dengan itu, Jokowi meminta BUM Desa berorientasi kepada pembentukan jenis usaha yang belum ada, tetapi dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih lanjut, BUM Desa juga diharapkan bisa mengkonsolidasikan usaha-usaha rakyat untuk mempermudah pasokan.
“[Misalnya] beli pupuk tidak usah sendiri-sendiri tapi bisa dikonsolidasikan oleh BUM Desa,” ujarnya.
Kepala Negara juga berpesan kepada perusahan swasta dan BUMN yang bergerak di berbagai sektor yang berada di desa untuk mengikutsertakan atau melibatkan BUM Desa dalam kegiatan mereka.
Jokowi menyampaikan bahwa sejak 2014 hingga saat ini pemerintah sudah menyalurkan dana desa mencapai Rp400,1 triliun.
Menurutnya, dana tersebut merupakan komitmen negara dalam membangun Indonesia, bukan sekadar proyek-proyek infrastruktrur berskala nasional besar tetapi juga pembangunan di tingkat perdesaan.
“Sejak 2014 pemerintah dan kita semuanya telah berkomitmen untuk membangun negara kita Indonesia, membangun dari pinggiran, membangun dari perbatasan. Membangun dari desa bukan Jawa-sentris tapi Indonesia-sentris,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga memerinci Dana Desa yang sudah disalurkan pemerintah tersebut yakni pada 2015 senilai Rp20,8 triliun, lalu 2016 sebesar Rp46,7 triliun, Rp59,8 triliun pada 2017, Rp58,9 triliun pada 2018, Rp69,8 triliun (2019), Rp71,1 triliun (2020), dan Rp72 triliun (2021).
Selain itu, Jokowi juga menyebut APBD Desa juga meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.
“Kalau kita lihat APBD Desa juga meningkatnya drastis sekali. Pada 2014 ini rata-rata Rp329 juta. 2015 naik menjadi Rp701 juta, lalu 2021 Rp1,6 miliar,” katanya.
Melihat kenaikan anggaran tersebut, Presiden mengingatkan para aparat perdesaan untuk berhati-hati dalam memanfaatkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Persipura Mantapkan Posisi Setelah Tundukkan Barito Putera 1-0
- Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
- Angkot Gratis Jempol Permudah Akses Sekolah Pelajar Magelang
- Prabowo Hadiri KTT ASEAN dan Siapkan Agenda APEC di Korsel
- Mendagri dan Menkeu Satu Suara, Dana Daerah Harus Segera Dibelanjakan
- Tim Gabungan Dikerahkan Tangani Banjir Semarang-Demak
- Pertamina Diminta Jadikan SPBU Lebih Nyaman dan Ramah Konsumen
Advertisement
Advertisement



