Advertisement
Malaysia Terapkan Pembatasan Terkait Covid Omicron
Sejumlah toko dan pusat pembelanjaan tutup saat hari pertama lockdown nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu yang dimulai hari ini. Bloomberg - Samsul Said
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Malaysia telah mengumumkan pembatasan COVID-19 baru mengingat varian Omicron baru.
Negara tersebut telah memutuskan untuk melanjutkan dan melarang pertemuan massal, sementara juga membuat dosis booster sebagai persyaratan untuk kelompok berisiko tinggi.
Advertisement
Menteri Kesehatan Malaysia Janaluddin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang juga bekerja untuk memverifikasi 18 kasus dugaan varian tersebut.
Kasus pertama virus baru di negara itu dilaporkan awal bulan ini, dari seorang pelancong yang datang dari Afrika Selatan. Malaysia kini telah memutuskan untuk melarang pertemuan massal Tahun Baru. Di sisi lain, mereka yang menghadiri perayaan Tahun Baru dan Natal secara pribadi harus melakukan tes mandiri COVID-19.
Juga, orang-orang di atas 60, dan orang dewasa yang telah menerima vaksin Sinovac COVID-19 perlu mendapatkan dosis booster pada bulan Februari. Ini akan memastikan bahwa status mereka divaksinasi tetap di vaksinasi penuh.
Singapura juga telah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan serupa. Selanjutnya, para peneliti telah mendesak orang untuk mengambil dosis ketiga vaksin, karena menurut penelitian, antibodi yang dihasilkan oleh Sinovac, dan BioNTech dapat menangkal varian baru Omicron.
Pelancong asing dari delapan negara di Afrika Selatan untuk sementara dilarang masuk ke negara itu. Apalagi, sembilan negara sudah masuk dalam kategori berisiko tinggi, seperti India, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Kedatangan dari negara-negara ini harus masuk ke karantina wajib, dan juga memiliki perangkat pelacak digital yang dipasang pada mereka.
Malaysia adalah tujuan utama pariwisata Asia, tetapi varian baru COVID-19 telah mempersulit pariwisata untuk dipertahankan di negara itu, seperti kebanyakan bagian dunia lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Bayi Dalam Kardus di Ngemplak, Ini Isi Pesan Tertulis dari Orangtua
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Harga Kopi Dunia Melonjak, Kekeringan di Brasil Tekan Pasokan Global
- Malut United Targetkan Kemenangan Keempat Saat Jamu Semen Padang
- Festival Angkringan Yogyakarta Hidupkan Ekonomi Sisi Selatan
- Ditegur Merokok di Kamar, Pria Jaksel Pukul Kakak Ipar Hingga Tewas
- Kuatkan Solidaritas, Paguyuban SRC Gelar Undian Berhadiah
- Ratu Sirikit Wafat, Thailand Umumkan Berkabung Nasional Selama 1 Tahun
- Skor Kacamata, Bali United Gagal Cetak Gol lawan Persita
Advertisement
Advertisement



