Advertisement
Ekonomi Hanya Tumbuh 4 Persen, Faisal Basri Perkirakan Jokowi Gagal Penuhi Target

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri berpendapat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) gagal mengangkat perekonomian nasional sebagaimana janjinya saat kampanye, yakni naik 7 persen setiap tahun.
Dia bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir periode Jokowi di 2024 hanya berkisar 4 sampai 4,5 persen.
Advertisement
"Lima tahun (periode) kedua itu saya perkirakan cuma 4,5 persen. Jadi, turun terus sampai 2024, konsisten menurun. Jadi gagal mengangkat sesuai dengan janji kampanyenya," kata dia dalam diskusi virtual "7 Tahun Pemerintahan Jokowi: Ekonomi Meroket atau Nyungsep?" pada Rabu (20/10/2021).
Faisal menuturkan pertumbuhan ekonomi nasional di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo konsisten menurun sejak awal menjabat sebagai kepala negara pada 2014 silam.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu dari 8 turun 7 persen, era Pak SBY 6 persen, era Pak Jokowi itu 5 persen," kata Faisal dalam diskusi virtual FNN soal 7 Tahun Pemerintahan Jokowi, Rabu (20/10/2021).
Faisal yakin perekonomian nasional tidak meroket seperti yang diharapkan.
"Jadi pendek kata, Pak Jokowi tidak mampu mewujudkan janjinya 7 persen rata-rata setahun. Turun terus sampai 2024, konsisten menurun," tutupnya.
Selain itu, Faisal beranggapan bahwa target pertumbuhan ekonomi pemerintah masih mementingkan sisi kuantitas. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Seharusnya pemerintah lebih mementingkan sisi kualitas dari pemulihan ekonomi nasional ketimbang angka-angka yang bersifat kuantitas. Dia menilai proses pemulihan ekonomi nasional yang terjadi saat ini tidak merata. Sebagian masyarakat ada yang mengalami perbaikan ekonomi yang cepat dan sebagian lagi makin terpuruk.
"Jadi ada sektor-sektor kelompok masyarakat cepat recover, bahwa sawit misalnya luar biasa, nikel, batu bara, farmasi. Tapi mayoritas rakyat susah diangkat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
Advertisement