Advertisement
Indonesia Dorong Dunia untuk Mempersempit Kesenjangan Vaksinasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Indonesia berupaya mempersempit kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antara negara maju dan negara berkembang dengan mengangkat isu tersebut pada Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB).
Selain menjadi isu prinsip yang terus diperjuangkan Indonesia sejak awal pandemi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus mendorong pemajuan isu tersebut karena memiliki tanggung jawab tambahan sebagai salah satu ketua bersama COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group.
Advertisement
“Jadi saya akan terus menyuarakan isu kesetaraan vaksin bagi semua negara,” kata Retno ketika menyampaikan keterangan pers virtual dari New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9/2021).
Menlu Retno memaparkan bahwa pada awal pidato yang disampaikan dalam pembukaan High Level Segment Sidang Majelis Umum, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyoroti ketimpangan akses terhadap vaksin yang masih sangat lebar.
Ketimpangan itu tentu akan membuat dunia kesulitan untuk dapat pulih dan keluar dari pandemi.
Baca juga: Capaian Masih Rendah, Bantul dan Gunungkidul Diminta Percepat Vaksinasi
Guterres menyinggung bagaimana mayoritas negara yang lebih kaya telah diimunisasi sedangkan lebih dari 90 persen penduduk Afrika bahkan belum menerima satu dosis pun.
Dari 5,7 miliar dosis vaksin virus corona yang diberikan di seluruh dunia, hanya 2 persen di antaranya yang disalurkan di Afrika.
Guterres mendorong rencana global untuk memvaksin 70 persen populasi dunia pada paruh pertama tahun depan.
“Secara khusus, Sekjen PBB menggarisbawahi pentingnya dunia berkolaborasi untuk memenuhi harapan masyarakat internasional,” tutur Retno.
Sementara itu, Presiden Sidang ke-76 PBB Abdulla Shahid menyampaikan beberapa prioritas yang akan diusung selama kepemimpinannya, yaitu pandemi COVID-19, terutama isu mengenai kesenjangan vaksin, perubahan iklim, gender, pemuda, dan reformasi PBB.
Tidak seperti tahun lalu yang seluruhnya diselenggarakan secara virtual karena pandemi, SMU PBB kali ini dilakukan secara hybrid.
Sebanyak 195 negara dijadwalkan berpartisipasi dalam High Level Week SMU PBB tahun ini, 107 di antaranya berpartisipasi pada tingkat kepala negara, baik yang hadir maupun yang menyampaikan pernyataan secara virtual.
Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada Sidang Umum ke-76 PBB pada Rabu sore waktu New York atau Kamis pagi (23/9) waktu Jakarta.
Dari Asia Tenggara, hampir semua pemimpin menyampaikan pernyataan secara virtual, kecuali Presiden Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement