Advertisement
AS Rundingkan Kesepakatan Rahasia dengan Taliban

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Militer Amerika Serikat (AS) merundingkan kesepakatan rahasia dengan Taliban yang mengakibatkan anggota kelompok militan mengawal sekelompok orang Amerika ke gerbang bandara Kabul agar mereka bisa keluar dari Afghanistan.
Dikutip dari CNN International, sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan pasukan operasi khusus AS telah mendirikan gerbang rahasia di bandara dan mendirikan pusat panggilan untuk memandu orang Amerika melalui proses evakuasi.
Advertisement
Adapun, penguasa baru Afghanistan itu akan memeriksa dokumen warga. Bila layak, mereka akan dipandu menuju sebuah titik tempat beberapa militer AS berjaga.
"Ada [pembangunan] gerbang rahasia dan itu berhasil serta bekerja dengan baik,” kata sumber tersebut, dilansir CNN International, Rabu (1/9/2021).
Gerbang rahasia memungkinkan militer AS untuk menawarkan beberapa perlindungan kepada Amerika dengan menghindari gerbang yang dikenal publik dan sangat rentan ke satu-satunya landasan udara Afghanistan untuk penerbangan internasional.
Lebih lanjut, misi ini dijalankan selama beberapa hari. Salah satu pejabat AS mengatakan bahwa skema evakuasi warga dimulai dari titik kumpul di kantor Kementerian Dalam Negeri Afghanistan. Ini dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi bagi AS dan Taliban.
Sumber tersebut mengatakan pihak Washington terus bekerja sama dan pejabat senior berulang kali menekankan bahwa Taliban telah berkomitmen untuk menyediakan jalan yang aman bagi orang Amerika.
Amerika Serikat pun diketahui memang tidak mempublikasikan ini karena khawatir reaksi Taliban serta ancaman kelompok ISIS-K. Adapun, AS sebenarnya telah memiliki kontak militer dan diplomatik dengan Taliban selama bertahun-tahun, melalui pembicaraan politik dan upaya dekonflik.
Namun pengaturan evakuasi rahasia antara kelompok militan dan militer AS mencerminkan tingkat koordinasi taktis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tidak diketahui apakah ini terkait dengan kunjungan Direktur CIA, William Burns yang disebut tak biasa ke Afghanistan. Di mana dia bertemu dengan pemimpin Taliban, Abdul Ghani Baradar, ketika pemerintah Biden berjuang melakukan evakuasi melalui udara.
Sekadar gambaran, AS mengirimkan pasukannya ke Afghanistan setelah tragedi 9/11 yang terjadi pada 2001. Di sana pasukan-pasukan yang diklaim sebagai militer terkuat dunia itu berperang melawan beberapa kelompok militan seperti Al Qaeda dan Taliban.
Namun dengan Taliban, pada Februari 2020 AS dan sekutu NATO-nya bersepakat untuk mengakhiri konflik bersenjata. Syarat yang dibebankan Gedung Putih terhadap Taliban adalah agar kelompok itu mencegah kelompok teroris internasional lainnya mendirikan pangkalan di Afghanistan.
Untuk diketahui, sebelumnya, AS juga telah menyelesaikan evakuasi dan resmi meninggalkan Afghanistan pada Senin (30/8/2021). Adapun, lebih dari 122.000 orang secara total telah diterbangkan dari Bandara Internasional Hamid Karzai sejak Juli dan lebih dari 6.000 warga sipil Amerika dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Data Berguna dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
- Erick Thohir Berkomitmen Jaga Wisata dan Spiritual Borobudur
- 3 Bocah SD di Trenggalek Tewas Tenggelam saat Berenang di Kolam Dewasa
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Pengelola Candi Borobudur Jamin Umat Budha Beribadah Khusyuk di Waisak
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Termurah Rp554.000
- Umat Buddha Berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur Jelang Waisak
- Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia
- Hujan Lebat di Jepang Tewaskan 2 Orang dan 35 lainnya terluka
- MA Perberat Hukuman Pembobol Bank Jateng dari 12 Tahun Jadi 15 Tahun Penjara
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
Advertisement
Advertisement