Advertisement
Stok Vaksin Real Time Kini Bisa Dicek Masyarakat Umum, Begini Caranya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Inovasi terus dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Terkini, Kemenkes telah menambahkan menu stok vaksin di website vaksin.kemkes.go.id.
Penambahan menu tersebut untuk meningkatkan transparansi maupun kontrol terhadap stok vaksin secara real time.
Advertisement
“Saat ini dashboard vaksin Kemenkes telah diperbarui, sehingga pengguna dimudahkan untuk memantau estimasi ketersediaan stok vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten/kota,” kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dalam keterangan, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Update Covid-19 DIY 19 Agustus: Kasus Positif Tambah 1.175 Kasus
Nadia menambahkan bahwa menu baru tersebut menyediakan visualisasi dalam bentuk peta yang masing-masing daerah dibedakan warnanya guna mempercepat serta memudahkan pengklasifikasian update ketersediaan vaksin di daerah.
Warna biru menunjukkan estimasi stok vaksin aman hingga lebih dari 14 hari, warna hijau estimasi stok vaksin cukup untuk 10-14 hari, warna kuning cukup untuk 7-10 hari, dan warna merah kurang dari 7 hari.
Nadia juga memperinci data yang disajikan dalam dashboard vaksinasi berasal dari hasil pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menggunakan sistem monitoring logistik elektronik yaitu Bio Tracking dan SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik).
Baca juga: 717 Warga Binaan Pemasyarakatan di DIY Sembuh dari Covid-19
SMILE merupakan Platform yang memuat data real-time seputar rantai dingin distribusi vaksin yang mencakup jumlah, nomor batch dan tanggal kedaluwarsa vaksin yang diterima dari distributor di setiap tingkatan serta lokasi penyimpanannya mulai dari tingkat provinsi hingga Puskesmas.
Pencatatan ini untuk memastikan stok vaksin pusat dan daerah sama sekaligus sebagai bentuk transparansi terhadap pengelolaan vaksin Covid-19, sehingga penting bagi petugas yang bertanggung jawab atas logistik vaksin untuk melakukan update penerimaan, serta keluar dan masuknya vaksin di fasilitasnya masing-masing, menggunakan telepon genggam.
Lebih lanjut, pencatatan yang dilakukan melalui SMILE akan dilaporkan kembali secara real-time ke Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19, untuk selanjutnya ditampilkan di dashboard vaksinasi dan akan diupdate secara berkala satu hari sekali di jam 17.00 WIB.
Mengingat pentingnya data tersebut, Jubir Nadia mendorong agar pemerintah daerah dan dinkes Provinsi maupun Kabupaten/Kota bisa memanfaatkan platform SMILE untuk melakukan update secara berkala mengenai ketersediaan stok vaksin didaerahnya. Sehingga data tersebut bisa dipakai sebagai dasar bagi pemerintah untuk menetapkan alokasi vaksin ke daerah tersebut.
“Kami menghimbau agar input data oleh FASKES dilaksanakan secara rutin dan lengkap agar perkiraan stok dosis vaksin di lapangan dan estimasi sisa hari ketersediaan stok vaksin terpantau secara real time,” kata Jubir Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Siaran pers
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Targetkan Sertifikasi Tanah SG-PAG 50 Bidang di 2025
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Rabu 15 Oktober 2025
- Dihapus dari UU Kepariwisataan, GIPI DIY Pastikan Tetap Berjalan
- Portugal Tertunda ke Piala Dunia Setelah Ditahan Imbang Hungaria 2-2
- Top Ten News Harianjogja.com Rabu 15 Oktober 2025
- Tingkatkan Kesadaran Tata Ruang Lewat Penataan Reklame dan Lomba
- Konsumsi Ikan di Gunungkidul Masih Jauh dari Rata-rata Nasional
Advertisement
Advertisement