Advertisement
Mimpi Paralimpiade Atlet Afghanistan Sirna karena Terjebak di Kabul

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Zakia Khudadadi sejatinya akan menjadi wanita pertama yang mewakili Afghanistan dalam Paralimpiade yang akan digelar di Tokyo bulan ini. Sayangnya mimpi itu hancur di tengah kacaunya negara itu.
Chef de Mission Arian Sadiqi dari Komite Paralimpiade Afghanistan yang berbasis di London mengatakan bahwa dua atlet negara itu tidak akan bisa mengikuti Paralimpiade yang dimulai 24 Agustus.
Advertisement
"Sayangnya karena pergolakan yang sedang terjadi di Afghanistan, maka tim tidak bisa meninggalkan Kabul tepat waktu," kata dia, Senin (16/8/2021).
Pasukan AS telah mengambil alih kendali lalu lintas udara di bandara Kabul di mana lima orang tewas Senin dalam situasi kacau balau di mana terjadi penembakan ke udara dan penyerbuan.
Pemberontak Taliban sudah menguasai kota-kota besar dan kini telah menguasai sebagian besar Afghanistan. Taliban Islamis garis keras ini digulingkan pada 2001, namun memetik keuntungan militer besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur.
Sadiqi mengaku akan terbang ke Jepang pada Senin sementara tim yang terdiri dari Khudadadi dan pelari Hossain Rasouli dijadwalkan tiba di Tokyo pada 17 Agustus.
Atlet Taekwondo Khudadadi pekan lalu masuk profil atlet laman Paralimpiade (www.paralympic.org) dengan berbicara soal harapannya kepada Paralimpiade ini.
"Saya senang sekali setelah memperoleh kabar saya mendapatkan wild card untuk bertanding dalam Paralimpiade," kata atlet berusia 23 tahun asal Herat itu.
"Ini pertama kalinya seorang atlet wanita mewakili Afghanistan dalam Paralimpiade dan saya senang sekali," kata dia saat itu.
Sadiqi mengatakan para atlet sudah berusaha mengamankan penerbangan, tetapi harga melonjak begitu Taliban menduduki serangkaian kota.
"Mereka benar-benar bersemangat sebelum terjadinya situasi itu. Mereka berlatih di mana pun mereka bisa, di taman dan kebun belakang," kata dia.
Atlet-atlet Afghanistan pertama kali berkompetisi pada Paralimpiade 1996 tapi tak pernah memenangkan medali.
Rohullah Nikpai menjadi peraih medali Olimpiade pertama Afghanistan ketika memenangkan perunggu taekwondo pada Olimpiade Beijing 2008 yang diulangi dalam Olimpiade London 2012.
Sadiqi mengatakan masa depan atlet Afghanistan tampak suram.
"Ada banyak kemajuan, baik dalam Olimpiade maupun Paralimpiade," kata dia mengenai kejadian puluhan tahun belakang ini. "Di tingkat nasional pesertanya banyak, atletnya banyak, tapi kita hanya bisa memprediksi dari apa yang terjadi di masa lalu."
"Sebelumnya pada era Taliban orang tak bisa bertanding, tak bisa berpartisipasi, apalagi atlet putri."
"Bagi saya, itu memilukan," kata dia. "Ini akan menjadi atlet taekwondo putri pertama Afghanistan yang ambil bagian. Ini proses bersejarah. Dia bersemangat untuk ambil bagian. Dia sangat bersemangat dalam berlomba."
"Zakia bakal menjadi panutan yang hebat bagi perempuan-perempuan lain di negara ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
Advertisement
Advertisement