Advertisement
Pemakaman Korban Covid-19 di Jakarta Turun dari 400 Sehari Jadi 50 Orang
Suasana pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/6/2021). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kasus baru Covid-19 di Indonesia hingga Senin (28/6/2021) pukul 12:00 WIB bertambah 20.694 kasus diantaranya DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 8.348 kasus, Jawa Barat dengan 4.771 kasus dan Jawa Tengah dengan 2.143 kasus, sehingga secara total mencapai 2.135.998 kasus. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Covid-19 di Jakarta terus melandai dan kini menurunkan jumlah kematian.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan, bahwa pihaknya saat ini rata-rata memakamkan 50 jenazah positif Covid-19 setiap hari setelah pelandaian kurva pandemi di Ibu Kota belakangan ini.
Advertisement
Pada saat lonjakan kasus awal Juli lalu, Anies mengatakan, pihaknya sempat memakamkan sekitar 400 jenazah Covid-19 setiap harinya.
“Sekarang angka pemakaman dengan protap Covid-19 telah turun di kisaran 50-an dan angka kematian terkonfirmasi Covid-19 turun di angka 40-an,” kata Anies melalui keterangan daring, Sabtu (14/8/2021).
Pelandaian kurva kematian itu disebabkan karena berkurangnya beban perawatan pasien di fasilitas kesehatan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM pada awal Juli lalu.
“Penurunan beban fasilitas kesehatan ini ikut mencegah kematian warganya lebih banyak, karena itu angka kematian pun ikut turun,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memakamkan 68 jenazah positif Covid-19 pada Jumat (13/8/2021).
Secara keseluruhan, jumlah jenazah positif Covid-19 yang sudah dimakamkan di DKI Jakarta mencapai 12.976 jiwa selama tiga semester terakhir.
Adapun, persentase kematian pasien berada di angka 1,5 persen dari keseluruhan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis angka Kematian akibat Covid-19 yang cenderung tinggi. Ada 3 provinsi dengan kontribusi terbanyak yaitu: Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Tenaga Ahli pada Kementerian Kesehatan Panji Fortuna Hadisoemarto menyampaikan, berdasarkan analisis dari data National All Record (NAR) Kementerian Kesehatan, didapati bahwa pelaporan kasus kematian yang dilakukan daerah tidak bersifat realtime dan merupakan akumulasi dari bulan-bulan sebelumnya.
NAR adalah sistem big data untuk pencatatan laboratorium dalam penanganan Covid-19 yang dikelola oleh Kemenkes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Stasiun Gambir Jakarta Pusat Bocor Saat Hujan Deras
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Hari Keempat Operasi Lilin, 371.241 Kendaraan Masuk DIY
- Lengkap dari Pagi hingga Malam, Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini
- Jadwal Lengkap KA Prameks Kamis 25 Desember 2025, Rute Jogja-Kutoarjo
- Tersesat di Merapi, Pemuda Asal DIY Ditemukan Meninggal
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 25 Desember 2025, Tarif Rp8.000
- Jadwal dan Tarif Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Kamis 25 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




