Advertisement

Varian Virus Corona Asal Indonesia Jadi Perhatian WHO

Mutiara Nabila
Rabu, 28 Juli 2021 - 16:27 WIB
Budi Cahyana
Varian Virus Corona Asal Indonesia Jadi Perhatian WHO Ilustrasi - JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Virus Corona terus bermutasi. Salah satu varian yang menjadi perhatian World Health Organization (WHO) berasal dari Indonesia yakni B1446.2.

Varian tersebut masuk daftar peringatan untuk dipantau lebih lanjut dan masih di luar daftar varian yang diwaspadai. Namun, tak menutup kemungkinan bisa masuk dalam daftar tersebut.

Advertisement

Varian B1446.2, berdasarkan keterangan WHO, dideteksi pada 28 April 2021.

Adapun, varian yang turut masuk dalam daftar peringatan untuk dipantau lebih lanjut, ada B1621 dari Kolombia, dan sejumlah varian lainnya yang ditemukan di berbagai negara.

Beberapa varian juga sebelumnya berada dalam daftar Variant of Interest (VoI), yakni varian Epsilon (B1427 dan B1429) dari Amerika Serikat, Zeta (P2) dari Brasil, dan Theta (P3) dari Filipina.

"Semua virus yang menyebabkan Covid-19 berubah sepanjang waktu. Kebanyakan perubahan virus hanya menyebabkan perubahan kecil atau tidak sama sekali pada properti virus. Namun, perubahan sekecil apa pun pada virus bisa mempengaruhi kemudahannya menyebar, keparahan penyakit yang disebabkan, atau performa vaksin, terapi, obat, alat diagnostik, dan sisi kesehatan lainny," tulis WHO pada keterangan resmi, Rabu (28/7/2021).

Adapun, untuk varian yang masuk daftar pemantauan lebih lanjut dijelaskan bisa jadi mengalami perubahan genetik yang diduga dapat memengaruhi karakteristik virus yang berpotensi dapat menimbulkan risiko di masa depan.

Namun, bukti dari dampak fenotip atau epidemiologisnya masih belum jelas, sehingga memerlukan pemantauan lebih lanjut sambil menunggu bukti baru.

"Terkait dampak varian ini kemungkinan dapat berkembang dengan cepat. Catatan untuk Pemantauan Lebih Lanjut dapat ditambahkan atau dihapus," tulis WHO.

Sementara itu, pemberitahuan terkait penyebaran varian virus tertentu di beberapa negara diungkap WHO, bertujuan agar negara terkait bisa meelakukan penyesuaian dan melakukan respons sesuai kebutuhan masing-masing untuk mencegah penyebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembangkan Digitalisasi UMKM, Pemkot Libatkan Mahasiswa

Jogja
| Selasa, 16 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement