Advertisement
Catat! Daftar Obat-obatan dan Vitamin Ini Harus Ada Saat Isolasi Mandiri
Parasetamol - News.com.au
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bagaimana seharusnya Anda merawat diri sendiri jika Anda telah dinyatakan positif Covid dan telah disarankan oleh dokter untuk karantina di rumah? Obat apa yang harus Anda minum?
Ada begitu banyak informasi yang beredar di media sosial, sehingga orang sering bingung tentang saran mana yang bisa mereka andalkan.
Advertisement
Sampai hari ini, belum ada obat definitif untuk mencegah atau pengobatan Covid-19. Daftar obat-obatan dan vitamin berikut merupakan obat-obatan pereda gejala, yang bisa digunakan saat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tapi pastikan untuk mengecek izin edar BPOM dan selalu berkonsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan terkait dosis, lama pemberian hingga risiko efek samping.
1. Paracetamol
Dr CS Pramesh, direktur Rumah Sakit Tata Memorial melalui kanal YouTube Business Standard, Jumat (2/7/2021) mengatakan, jika saturasi oksigen Anda baik-baik saja dan Anda tidak memiliki gejala selain demam, yang Anda butuhkan hanyalah parasetamol.
2. Budesonide inhaler
Meski ada beberapa data yang mengatakan menghirup Budesonide membantu Anda pulih lebih cepat, tetapi bukan berarti ini adalah titik akhir yang sulit seperti penurunan angka kematian, jelas dr CS Pramesh.
Selain obat-obatan di atas berdasarkan protokol tata laksana Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes juga menyarankan:
3. Vitamin C
Sediakan vitamin C dengan pilihan:
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14
hari)
- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
(selama 30 hari),
- Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E dan Zink
4. Vitamin D
- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk
tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet
hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
- Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000
IU dan tablet kunyah 5000 IU)
5. Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.
6. Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.
7. Antibiotik
8. Obat Antivirus
9. Obat batuk
10. Obat untuk penderita komorbid dan komplikasi yang ada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Kronologi Kebakaran Asrama MAN 2 Jogja, Diduga Korsleting Listrik
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
- Muhammadiyah Bantul Himpun Infak Jumat Bantu Bencana Sumatera
- Pengurus Wushu DIY Dilantik, Fokus Taolu dan Sanda
Advertisement
Advertisement



