Advertisement
PBB Sebut 3,4 Juta Orang di Myanmar Akan Kelaparan
Pengunjuk rasa saat melakukan aksinya di Yangon, Myanmar, 10 Februari 2021./Bloomberg/AFP - Getty Images/Sai Aung Main
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Program Pangan Dunia, World Food Programme atau WFP, memperkirakan terdapat tambahan hingga 3,4 juta orang di Myanmar yang akan kelaparan dalam enam bulan mendatang.
WFP merilis perkiraan ini pada Kamis (22/04/2021) dengan mengatakan organisasi itu akan mengelola sebuah operasi bantuan makanan baru di negara tersebut.
Advertisement
WFP menyebutkan dengan dampak tiga kali lipat dari kemiskinan yang sudah ada, Covid-19 dan krisis politik saat ini, kelaparan dan keputusasaan meningkat tajam di seluruh Myanmar.
"Banyak orang di Myanmar kehilangan pekerjaan dan pemasukan. Ekonomi negara itu terguncang akibat pemberantasan para pengunjuk rasa antikudeta, situasi keamanan yang memburuk, serta gerakan ketidakpatuhan sipil di mana para pekerja menelantarkan tugas-tugas mereka," demikian pernyataan WFP seperti dilaporkan Perusahaan Penyiaran Jepang Nippon Hoso Kyokai (NHK), Jumat (23/4/2021).
Harga-harga akan melonjak sebab produksi dan distribusi masih ditangguhkan. Menurut WFP harga rata-rata beras naik 5 persen di seluruh Myanmar sejak Januari, sementara minyak goreng naik 18 persen sejak Februari.
WFP mengatakan sangat memerlukan dana US$106 juta sebab jumlah orang yang memerlukan bantuan akan bertambah tiga kali lipat dari 1,3 juta menjadi 3,3 juta dalam beberapa bulan mendatang.
Direktur WFP Myanmar Stephen Anderson dalam sebuah jumpa pers mengatakan, guna mencegah krisis kemanusiaan skala besar terjadi di depan mata, semua pihak harus beraksi.
"Kami berharap masyarakat internasional akan terus berdiri bersama masyarakat," katanya.
Di sisi lain, para pemimpin negara anggota Asean diketahui akan bertemu pada Sabtu (24/04/2021) untuk membahas respons terhadap situasi di Myanmar.
Sekretariat Asean menyebutkan pertemuan tingkat tinggi akan diadakan di Jakarta.
Pemimpin militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing dilaporkan berniat untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Myanmar tampaknya berupaya untuk membenarkan kudeta militer dan mengharapkan dukungan Asean atas rencananya menggelar pemilu setelah pencabutan deklarasi keadaan darurat yang diberlakukan selama setahun.
Namun di Myanmar, sejumlah pengunjuk rasa menyebutkan jenderal senior itu bukan merupakan perwakilan nasional. Kalangan lainnya mempertanyakan apakah negara-negara Asean akan menyetujui kekuasaan militer.
Program Pangan Dunia didirikan oleh badan pangan PBB FAO pada 1960. Bermarkas besar di Kota New York, WFP memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka panjang untuk program pangan di negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
- Gubernur Jabar Ingatkan Bandung Raya Rawan Tenggelam
- PBNU: Rapat Pleno Hotel Sultan Tak Sah dan Langgar AD/ART
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
Advertisement
Mitigasi Bencana di Kawasan Wisata Gunungkidul Dinilai Lebih Siap
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukcapil Gunungkidul dan LPKA Yogyakarta Pastikan Hak Identitas Anak
- Simulasi Tanggap Darurat Bencana Perkuat Kesiapsiagaan DIY
- Okto Maniani Kecam Rasisme terhadap Yakob Sayuri, Minta PSSI Tegas
- Gus Yahya Tegaskan Tak Hadiri Pleno PBNU di Hotel Sultan
- Tragedi Kebakaran Terra Drone: Korban Tewas Capai 22 Orang
- Juliyatmono Dipanggil Lagi di Sidang Korupsi Masjid Agung
- Capaian DPRD Kulonprogo 2025: Tuntaskan Produk Hukum dan Pengawasan
Advertisement
Advertisement




