Advertisement
Ganti Rugi 20 Bidang Lahan Tol Jogja-Solo Mulai Dibayarkan, Rp47 Miliar Sudah Masuk Rekening

Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR—Ganti rugi 20 bidang tanah terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo di Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dibayarkan pada Kamis (19/11/2020). Nilai total ganti rugi Rp47,3 miliar dan langsung masuk ke rekening.
Kepala Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Karanganyar, Anton Jumantoro, menuturkan uang ganti rugi yang dibayarkan Rp47,3 miliar untuk 20 bidang tanah. Namun, baru 15 bidang yang dibayarkan pada Kamis.
Advertisement
BACA JUGA: Sejumlah ASN Terinfeksi, Gugus Tugas DIY Minta Prokes di Perkantoran Diperketat
"Total ada 20 bidang tanah terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Yang hari ini bisa dibayarkan itu 15 bidang. Tanah milik perorangan. Yang lima bidang kan tanah kas desa," kata Anton saat berbincang dengan JIBI melalui sambungan telepon, Kamis.
Anton menjelaskan proses pembayaran menunggu izin dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Tetapi, dia memastikan pemilik 20 bidang tanah terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo itu sudah sepakat dengan harga yang ditetapkan tim penaksir (appraisal).
"Setelah ada izin Gubernur Jateng [untuk lima bidang] kami bayar. Tapi Rp47,3 miliar itu sudah ada di rekening. Sudah dianggarkan. Tapi pencairan khusus tanah kas desa harus diproses dulu. Kalau bidang tanah milik perorangan sudah beres," ungkap dia.
BACA JUGA: Garin Nugroho hingga Peter Carey Diganjar Anugerah Kebudayaan DIY 2020
Warga pemilik 15 bidang tanah terdampak pembangunan jalan tol, menurut Anton, sudah setuju dengan nilai appraisal dan sudah menandatangani surat. Menurut dia, uang yang telah disetujui sudah dicairkan ke rekening yang bersangkutan. "Sudah tanda tangan semua. Berarti tidak ada yang lewat pengadilan, lancar, alhamdulillah. Pembayaran ini oleh pejabat pembuat komitmen [PPK]," ujarnya.
Anton mengklaim proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan Jogja-Solo di Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tercepat di Indonesia. Dia menyebut pengadaan tanah dilakukan selama 3,5 bulan setelah diterbitkan penetapan lokasi. Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, menjadi titik awal jalan tol Jogja-Solo dari arah timur.
"Ini pembayaran pertama untuk tol Jogja-Solo. Ini proses pengadaan tanah tercepat di Indonesia karena diselesaikan dalam waktu 3,5 bulan setelah terbit penetapan lokasi. Setelah ini ya tinggal sertifikasi tol. PPK yang mengajukan ke kami [ATR/BPN Kabupaten Karanganyar," jelas dia.
BACA JUGA: Pemberi Bantuan Dilarang Masuk ke Barak Pengungsian Merapi, Ini Alasannya..
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Ngasem, Jawi, menuturkan pemerintah Desa Ngasem sudah sepakat dengan nilai lima bidang tanah kas desa. Pemerintah desa, imbuh Jawi, tidak akan mempersulit program nasional.
"Kami tidak mempersulit. Harga sudah sesuai appraisal, sudah kami berikan. 20 bidang clear. Tetapi kami belum menentukan pengganti tanah kas desa terdampak pembangunan jalan tol. Itu nanti menunggu uang cair ke rekening desa," ujar Jawi saat dihubungi JIBI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

13 SMP Negeri di Kulonprogo Tidak Mampu Penuhi Daya Tampung Siswa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
- Program Cek Kesehatan Gratis Tak Ada Kabar, Pemda Diminta Mengecek
- Pemerintah Pusat Tulis Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Progres Mencapai 80 Persen
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Sumbangan 10.000 Ton Beras dari Indonesia Tidak Bisa Masuk ke Gaza, Menlu Ungkap Penyebabnya
- Pakar Hukum Sebut Revisi UU Pemilu Wajib Memasukkan Putusan MK
Advertisement
Advertisement