Advertisement

Promo Desember

Di Malaysia, Penumpang Mobil Pribadi Dibatasi Maksimal 3 Orang

Newswire
Sabtu, 14 November 2020 - 06:17 WIB
Nina Atmasari
Di Malaysia, Penumpang Mobil Pribadi Dibatasi Maksimal 3 Orang Polisi Diraja Malaysia (PDRM) melakukan razia pengendara lalu lintas pada hari pertama kebijakan Work From Home (WFH) di depan Sunway Putra Mall Jalan Putra Kuala Lumpur, Kamis (22/10/2020). - ANTARA Foto/Agus Setiawan

Advertisement



Harianjogja.com, KUALA LUMPUR-- Sebagai salah satu upaya mencegah COVID-19, Pemerintah Malaysia mengizinkan tiga orang menaiki satu mobil pribadi dari rumah yang sama setelah sebelumnya hanya mengizinkan dua orang saja.

"Setelah berunding sidang khusus hari ini membuat ketetapan untuk memperbolehkan tiga orang dari rumah yang sama dalam satu kendaraan mulai Jumat [13/11/2020] ini," ujar Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Jumat (13/11/2020).

Ia mengatakan keputusan tersebut juga untuk memudahkan pihak kepolisian membuat penegakan aturan dan selaras dengan jumlah yang dibenarkan bagi kendaraan taksi dan e-hailing.

Baca juga: SMK di Jogja Sudah Mulai Laksanakan KBM Luring

Advertisement

Sebelumnya, sempat muncul reaksi dari masyarakat terkait dengan keputusan hanya memperbolehkan dua orang dalam mobil pribadi.

Saat ini banyak polisi melakukan "road block" atau menghentikan kendaraan pada sejumlah ruas jalan yang ditentukan untuk mengurangi mobilitas warga.

Pada kesempatan yang sama, Ismail Sabri mengatakan hingga 12 November 2020 dunia telah mencatat  51.251.715 kasus positif COVID-19 secara global dengan 1.270.830 kasus kematian.

Malaysia telah mencatat 42.872 kasus positif COVID-19 atau 0,08 persen dibandingkan dengan jumlah kasus positif global, dengan 302 kasus kematian atau 0,02 persen dibandingkan dengan kematian global.

Baca juga: Di Asia Tenggara, Masyarakat Indonesia Paling Optimistis Hadapi Covid-19

"Di Inggris yang jumlah penduduknya dua kali lipat dari Malaysia, sebanyak 1.290.195 kasus positif telah dicatat di negara ini dengan 50.928 kematian," katanya.

Dia mengatakan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa jumlah kasus di negara ini dapat dikawal dan strategi kesehatan yang dilaksanakan pemerintah telah menampakkan keberhasilan.

"Namun kita tidak boleh lengah. Wabah ini masih berada dalam komunitas kita. Selagi tidak ada vaksin, kita perlu senantiasa waspada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cuma Bayar Tiket Rp20.000, Layanan Angkut Motor PT KAI Laris Manis

Jogja
| Senin, 23 Desember 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement