Advertisement
Indonesia Resesi, Istana Optimistis Proses Pemulihan Ekonomi Sudah Tepat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia resmi memasuki resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal terakhir.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal III/2020, PDB Indonesia turun 3,49 persen secara tahunan. Pada kuartal sebelumnya PDB Indonesia juga pada posisi negatif, yakni minus 5,32 persen.
Advertisement
Namun, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta melihat hal tersebut sebagai indikator perbaikan perekonomian Indonesia. Meskipun masih berada pada level negatif, secara kuartalan ekonomi negara ini tumbuh 5,05 persen.
BACA JUGA : Pertumbuhan Ekonomi Negatif Lagi, RI Masuk Jurang Resesi
“Kebijakan pemerintah, melalui program penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN, terbukti efektif dalam membalikan pelemahan ekonomi yang sempat dialami Indonesia sejak awal pandemi, Maret 2020,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (5/11/2020).
Arif melanjutkan bahwa belanja pemerintah pada kuatal III/2020 tumbuh 9,76 persen dan memberikan kontribusi senilai 9,69 persen terhadap PDB. Pekerjaan rumah pemerintah saat ini adalah mendongkrak konsumsi rumah dan investasi.
Sektor konsumsi rumah tangga pada kurtal III/2020 tercatat terkoreksi negatif 4,04 persen secara tahunan. Sektor investasi juga berada di zona negatif, sebesar minus 6,48 persen.
“Dari sektor perdagangan internasional, ekspor mengalami pertumbuhan minus 10,82 persen dengan laju penurunan impor yang lebih besar yakni minus 21,86 persen,” jelas Arif.
Adapun, belanja pemerintah hingga triwulan ketiga tahun ini sebesar Rp1.840,9 triliun atau 67,2 persen dari total belanja negara. Angka tersebut naik 15,4 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA : Indonesia Resmi Masuk Jurang Resesi, Ini Tanggapan Istana
Terkait belanja khusus untuk program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, angggaran yang sudah tersalurkan hinggal 23 September 2020 mencapai Rp268,3 triliun atau 38,6 persen dari total pagu anggaran.
Realisasi ini terus berkembang dan dipercepat sehingga per tanggal 2 November lalu sudah terserap Rp366,86 triliun atau sekitar 52,8 persen dari total pagu Rp695,2 triliun.
“Pada kuartal keempat, sisa anggaran akan terus disalurkan untuk menstimulasi perekonomian. Kita optimis, pemulihan ekonomi akan berada di trek yang tepat dan Indonesia bisa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusaan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement

Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
- Kasasi Harvey Moeis Ditolak Mahkamah Agung, Tetap Dihukum 20 Tahun Penjara
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement