Advertisement
Ombudsman Sebut Kesehatan Petugas Bandara Diabaikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Efektivitas pengawasan kesehatan pekerja bandara di Indonesia mulai diragukan karena tidak banyak yang menjalani uji Covid-19 secara berkala, bahkan ada yang harus menanggung biayanya secara mandiri.
Pemerhati penerbangan yang juga anggota Ombudsman RI Alvin Lie memperoleh informasi langsung dari pekerja bandara yang sehari-hari harus berhadapan melayani ratusan bahkan ribuan orang. Mereka antara lain mencakup petugas check-in, petugas boarding, aviation security (AvSec), customer service, dan petugas kebersihan.
Advertisement
Alvin menuturkan ternyata selama ini mereka hanya dilengkapi dengan APD sederhana yaitu masker, sarung tangan, dan sarana suci-hama tangan.
BACA JUGA : YIA Sosialisasikan Protokol Covid-19 lewat TikTok
Dia juga sangat terkejut karena mereka hingga saat ini belum dilindungi dengan wajib uji Covid-19 baik rapid test maupun uji usap (polymerase chain reaction/PCR) oleh instansi atau perusahaan. Bahkan beberapa dari mereka melakukan uji Covid-19 secara mandiri atas biaya sendiri.
"Sungguh ironis sementara awak pesawat dan pengguna jasa transportasi udara wajib menyertakan hasil uji Covid-19 yang setiap kali akan terbang harus divalidasi, pekerja bandara justru sama sekali diabaikan," ujarnya pada Minggu (25/10/2020).
Selaku anggota Ombudsman RI Alvin juga sudah menyampaikan saran kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub agar pekerja bandara yang sehari-hari menghadapi ratusan hingga ribuan penumpang, sepatutnya juga dilindungi dengan wajib uji Covid-19 sedikitnya satu kali setiap 14 hari.
BACA JUGA : YIA Gunakan Virtual Customer Service untuk Cegah Corona
Tentunya juga biaya tersebut atas biaya instansi/perusahaan. Hal ini demi meningkatkan efektivitas pencegahan penularan Covid-19.
"Jadi, sejauh mana efektivitas pengawasan kesehatan pekerja bandara kita? Seberapa sering mereka menjalani uji Covid-19? Saya juga sangat meragukan pekerja di gerai dan kafe bandara diuji Covid-19," ungkapnya.
Kondisi ini juga memprihatinkan karena di Singapura telah melaporkan dua dari 14 kasus baru terjadi di Terminal 3 Bandara Changi.
BACA JUGA : Viral Foto Bandara YIA Dipenuhi Kerumunan Orang: Ini
Salah satunya adalah petugas keamanan di T3, yang pergi bekerja sebelum masuk rumah sakit, sedangkan yang lainnya adalah asisten skrining dan usap di Raffles Medical di T3, dan telah bekerja sebelum masuk rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
Advertisement
Advertisement