Advertisement
Cinta Terlarang Paman & Ponakan di Sragen Dibatalkan Pengadilan Setelah 6 Tahun Pernikahan

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN—Kejadian ganjil muncul di Sragen, Jawa Tengah. Pengadilan Agama (PA) Sragen membatalkan pernikahan pasangan suami istri (pasutri) asal Sukodono meski dua sejoli tersebut sudah membina rumah tangga selama enam tahun dan dikaruniai dua anak.
Kisah itu bermula ketika SH, perempuan asal Sukodono menyusul orang tua yang merantau ke Pekanbaru, Riau, selepas lulus SMA beberapa tahun lalu. Selama di perantauan, SH bertemu dengan SK, pamannya sendiri. Meski usia mereka berselisih 14 tahun, kedekatan keduanya menghadirkan benih-benih cinta.
Advertisement
Cinta terlarang itu akhirnya bersemi tanpa sepengatahuan orang tua mereka. Hingga akhirnya, sebuah “kecelakaan” terjadi. SH hamil di luar nikah sehingga SK merasa bertanggung jawab untuk menikahi wanita pujaan yang tak lain masih keponakannya sendiri tersebut.
“Kedua orang tua mereka mungkin awam terhadap ilmu agama. Meski seharusnya mereka dilarang menikah, akhirnya keduanya dinikahkan. Proses pernikahan dilangsungkan di sana [Pekanbaru],” kata Budi, tokoh masyarakat di desa tempat asal SH kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (17/6).
BACA JUGA: Kisah Icha, Mahasiswa Jogja Terinfeksi Covid-19 yang Selesaikan Tugas Akhir Saat Isolasi di RS
Pernikahan SH dan SK bertahan selama sekitar enam tahun. Selama itu, mereka dikaruniai dua orang anak. Kendati begitu, keduanya dibayangi rasa bersalah karena telah menikah meski masih mahram. Terus dihantui rasa bersalah, keduanya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan. SH mengajukan gugatan cerai. Keduanya sudah menjalani sidang di Pengadilan Agama (PA) Sragen.
Namun, majelis hakim tidak memutuskan kedua pasutri itu bercerai. Majelis hakim mengambil keputusan untuk membatalkan pernihakan itu karena dianggap tidak sah menurut ajaran Islam.
Persoalan muncul ketika sekolah tempat anak dari SH dan SK meminta salinan kartu keluarga (KK). Dibantu Budi, mereka mengajukan permohonan KK ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sragen.
BACA JUGA: RIP Bob Jadi Trending di Twitter, Ini Sosok Bob yang Bikin Pencinta Kucing Berduka
“Saat diminta menunjukkan surat perceraian, mereka tidak bisa karena putusan pengadilan pernikahan itu dibatalkan. Kalau dalam KK itu status ibu ditulis belum menikah, jelas tidak bisa karena sudah memiliki dua anak. Kalau si anak ditulis sebagai anak, siapa bapaknya? Kalau sudah cerai, mengapa tidak ada salinan putusan perceraian. Saya sendiri sempat kebingungan. Saya harus bolak-balik ke Disdukcapil, Pengadilan, KUA, Polsek, Kecamatan selama sebulah lebih untuk mengurus KK itu. Namun, hasilnya nihil. KK itu tetap tidak bisa dibuat. Semua dibuat pusing. Semua heran mengapa pernikahan sesama mahram itu bisa terjadi hingga menjadi masalah di kemudian hari,” kenang Budi.
Sebagai solusi, kedua anak SH dan SK akhirnya tercatat sebagai anggota keluarga di KK milik kakeknya. Setelah berpisah dengan SH, SK memutuskan kembali merantau ke Pekanbaru. Sementara, SH menikah lagi dengan pria lain. Keduanya kini sudah dikaruniai seorang anak.
Camat Sukodono, Riyadi Guntur Rilo Subroto, mengakui adanya kasus pernikahan warga Sukodono yang dibatalkan oleh pengadilan karena kedua pasangan berstatus mahrom. “Semua dibuat heran dengan kenyataan itu. Kok bisa masih mahram kok menikah? Mungkin itu terjadi karena pemahaman orang tua terhadap ilmu agama masih kurang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Orang Pelaku Pemerasan Mengaku Wartawan Ditangkap Polda Jateng
- Tradisi Warga Desa Batur Iuran untuk Sembelih Ratusan Hewan Kurban, Tahun Ini 720 Ekor
- Pemilik Karaoke di Semarang Menyediakan Penari Tanpa Busana, Polisi Menetapkannya Jadi Tersangka Kasus Prostitusi
- Iduladha, 80 Ribu Warga Palestina Salat Id di Masjid Al-Aqsa di Tengah Pembatasan oleh Israel
- Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas di Sel Tahanan Polresta Denpasar
Advertisement

Kunjungan Wisatawan di Bantul Merosot hingga 50 Persen Saat Libur Iduladha 2025
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Serangan Israel ke Palestina di Hari Raya Iduladha 2025 Tewaskan 17 Orang
- Profil Ustaz Yahya Waloni Meninggal Saat Khotbah Jumat
- Tradisi Warga Desa Batur Iuran untuk Sembelih Ratusan Hewan Kurban, Tahun Ini 720 Ekor
- Longsor dan Menimbulkan Banyak Korban Jiwa, Tambang Gunung Kuda Resmi Ditutup Total
- Geger Ancaman Tambang Nikel Bikin Rusak Kawasan Wisata Raja Ampat, Ada 5 Perusahaan Punya Izin Resmi Ini Daftarnya
- Hendak Disembelih untuk Kurban, Seekor Sapi Jatuh ke Selokan
- Empat Orang Pelaku Pemerasan Mengaku Wartawan Ditangkap Polda Jateng
Advertisement
Advertisement