Advertisement
Gawat! Efek Covid-19, WHO Sebut Stok Darah Berkurang hingga 30%

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bertepatan dengan peringatan Hari Donor Darah Sedunia 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut suplai darah berkurang sekitar 20% hingga 30%.
Ketua Tim untuk Darah dan Produk Asal Manusia lainnya Kantor Pusat Organisasi Kesehatan Dunia Yuyun Maryuningsih dalam sesi tanya jawab WHO menyambut Hari Donor Darah Sedunia secara live diakses dari Jakarta, Minggu (14/6/2020) malam, mengatakan efek pandemi COVID-19 di semua regional yakni suplai darah berkurang 20% hingga 30%.
Advertisement
Meski demikian ia mengatakan kondisi suplai darah yang berkurang tersebut tidak sampai menimbulkan dampak karena semua rumah sakit sedang fokus pada penyembuhan pasien COVID-19. Mereka jarang melakukan tindakan operasi yang membutuhkan darah.
Menurut Yuyun, kebijakan “lockdown” di berbagai negara menyebabkan masyarakat tidak dapat mendonorkan darahnya secara rutin. Sesuai ketentuan mereka diperbolehkan mendonorkan darahnya 2-3 minggu sekali dan maksimal 24 kali dalam setahun.
Namun demikian, kebijakan tersebut ada berbeda-beda di setiap negara. Begitu pula soal usia minimal pendonor yang ditetapkan 18-65 tahun, namun ada negara yang memiliki kebijakan membolehkan pendonor usia 16-17 tahun dengan seizin orang tua.
Sebelumnya Yuyun mengatakan mendonorkan darah saat pandemi COVID-19 aman dilakukan asal tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Tentu saja aman donor saat COVID-19 masih terjadi, selama tetap mengikuti aturan kesehatan,” katanya.
Seperti diketahui, transmisi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 berasal dari tetesan kecil (droplet) saat seseorang yang terjangkit penyakit tersebut bersin atau batuk. Jadi sangat penting untuk pusat transfusi darah selalu membersihkan atau menyemprotkan disinfektan semua ruangan dan area lainnya dalam gedung yang menjadi pusat donor darah.
“Termasuk memperhatikan tempat sampah di mana pendonor membuang tisu bekasnya,” kata Yuyun.
Pendonor juga harus menjaga jarak, petugas harus menggunakan sarung tangan, keduanya harus selalu memakai masker, sementara pengelola pusat donor darah perlu memastikan ventilasi ruangan yang digunakan mendonorkan darah terjaga baik agar pertukaran udara tidak terhambat, lanjutnya.
Selain itu, Yuyun menyarankan pendonor mengisi formulir yang dapat memudahkan pelacakan atau tracking jika di kemudian hari diketahui ada yang terpapar COVID-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Kulonprogo Tunggu Juknis Terkait Transmigrasi Pola Baru, Syaratnya Wajib Ikut Komcad TNI
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Istana Bantah Presiden Prabowo Hindari Pertemuan dengan Jokowi: Karena Kesibukan
- 170 Siswa Keracunan Menu MBG, MPR RI Minta Lakukan Evaluasi Kualitas
- Kasus Kecelakaan Beruntun Tewaskan Pelajar SMAN 2 Bandung, Pengemudi Mobil Jadi Tersangka
- Kemenag Pastikan Seluruh Visa Jemaah Calon Haji Reguler Sudah Diterbitkan
- 10 Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia
- Homestay di Kawasan Borobudur Ramai Dikunjungi Wisatawan
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
Advertisement