Advertisement
Ternyata, Ini Kota dengan Sinyal Video Streaming Paling Lancar di Indonesia
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis - Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— OpenSignal, lembaga pengukur kualitas jaringan merilis hasil pengukuran terbarunya tentang kota di Indonesia yang memiliki sinyal video streaming paling lancar.
Dikutip dari keterangan resminya, Senin (1/6/2020), kualitas jaringan untuk menikmati layanan video streaming di layar ponsel ternyata cukup beragam. Berdasarkan pengukuran 1 Januari hingga 31 Maret 2020, secara nasional, pengalaman menikmati layanan ini berada pada rentang sedang hingga sangat baik.
Advertisement
Analis OpenSignal Hardik Khatri menyebut dari hasil pengukuran didapatkan bahwa pengalaman terbaik untuk melakukan video streaming bukan berada di kota besar di Pulau Jawa melainkan di Kota Sorong, Papua Barat.
“Pengguna di Papua Barat, Kota Sorong menikmati kualitas terbaik video streaming melalui ponsel, diikuti dengan Ambon, Kepulauan Maluku dan Jayapura, Papua—ketiganya masuk dalam kategori peringkat paling baik,” katanya.

Tak heran bila kota besar di Jawa bahkan tak masuk dalam 10 besar pengalaman video streaming terbaik. Hardik menyebut Bekasi, Jawa Barat berada di urutan ke-19 dengan nilai 60,3.
Kemudian, diikuti oleh Surabaya, Jawa Timur dan Badung, Bali pada urutan ke-22 dan 26 secara berturut-turut.
Sementara itu, Jakarta berada di urutan ke-28. Kota besar lain seperti Makassar, Sulawesi Selatan; Palembang, Sulawesi Selatan; Medan, Sumatra Utara juga kota satelit seperti Tangerang dan Tangerang Selatan berada di ujung kategori baik. Kondisi paling parah yakni di urutan paling buncit terdapat Kota Serang dan Kota Bogor, Jawa Barat dengan kualitas sedang.
“Pengguna kami mendapatkan kategori sedang untuk pengalaman video yang artinya kualitas video streaming ditandai dengan waktu memuat yang lebih lamban dan penghentian berkepanjangan terutama pada resolusi lebih tinggi,” katanya.

Menurutnya, potret ketimpangan kualitas layanan video di berbagai kota menunjukkan dua hal. Pertama, kompetisi operator seluler. Ketatnya persaingan di kota tertentu memengaruhi kualitas jaringan dan pengalaman video.
Kedua, permintaan harian para pengguna seluler. Konsumen yang semakin boros data akan menyerap kapasitas jaringan.
“Kendati secara umum operator cenderung berkonsentrasi pada jaringannya dan peningkatan kapasitas di kota besar, kerap kali pengembangan itu tak bisa mengikuti perkembangan permintaan konsumsi data di daerah padat penduduk, konsumen yang melek teknologi," katanya.
| Baca Juga : Permintaan Terhadap VoD Diprediksi Meningkat |
|---|
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 1.992 THL Gunungkidul Dikontrak Setahun Jadi PPPK Paruh Waktu
- Biaya Baterai Litium Melonjak, Harga EV Diperkirakan Naik
- Monchengladbach Tumbang 1-3 dari Wolfsburg, Polanski: Dua Kesalahan
- Tak Kuat Bersaing, iRobot Ajukan Bangkrut
- Kunjungan Turis Australia ke Jogja Turun, Dispar Evaluasi Promosi
- BPD DIY: Perkuat UMKM, Dorong Digitalisasi, Jaga Stabilitas Likuiditas
- Nick Reiner Diduga Terlibat Tewasnya Rob Reiner
Advertisement
Advertisement





