Advertisement
Seorang Bocah Bangunkan Ibunya yang Meninggal Dunia karena Kelaparan di Stasiun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sebuah klip video yang menayangkan seorang anak di India berusaha membangunkan ibunya yang sudah meninggal dan terbaring di lantai stasiun kereta api viral di medsos.
Kejadian memilukan itu sontak membuat warga India terkejut, karena disaksikan banyak orang ketika wanita itu tergeletak di lantai stasiun kereta api Kota Muzaffarpur.
Advertisement
Menurut laporan media lokal, keluarga Arbina Khatoon mengaku bahwa wanita itu meninggal karena kelaparan dan dehidrasi.
Kejadian itu membuat penderitaan yang dialami para pekerja migran menjadi sorotan akibat penguncian untuk mencegah penularan Covid-19 yang ketat di India. Namun, polisi setempat mengatakan bahwa dia meninggal karena sakit.
Wanita berusia 35 tahun itu termasuk di antara setidaknya sembilan pekerja migran yang tewas dalam kereta api beberapa hari terakhir saat melakukan perjalanan kembali ke rumah mereka, menurut pejabat setempat seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (28/5/2020).
Media lokal juga menayangkan rekaman bocah lelaki berusia dua tahun itu saat menarik kain yang menutupi ibunya yang sudah meninggal di stasiun kereta negara bagian Bihar tersebut.
Polisi setempat mengatakan Khatoon meninggal karena sakit. Pihak perusahaan Kereta Api India menunjukkan surat dari kerabat yang membuktikan kesehatannya yang buruk.
Tetapi mereka yang bepergian bersamanya mengklaim dia meninggal karena kekurangan makanan dan air selama perjalanan kereta api yang panjang dari negara bagian Gujarat barat sekitar, yakni sejauh 1.800 km.
Seorang bocah lelaki berusia empat tahun juga dilaporkan tewas sebelum mencapai stasiun Muzaffarpur pada rute yang sama.
Ayahnya mengatakan bahwa dia "meninggal karena fasilitas yang buruk di kereta khusus untuk pekerja migran".
Jenazah dua pekerja migran lain yang menempuh perjalanan kereta 1.480 km (920 mil) dari Mumbai ke Varanasi di utara negara itu dikeluarkan dari gerbong kemarin.
Polisi mengatakan para pria itu, yang berusia 30 dan 63 tahun, menderita penyakit yang tidak dijelaskan.
Press Trust of India (PTI) melaporkan lima pekerja migran lainnya juga tewas dalam perjalanan kereta api antara Senin (25/5/2020) dan Rabu (27/5/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement