Advertisement

Seorang Bocah Bangunkan Ibunya yang Meninggal Dunia karena Kelaparan di Stasiun

John Andhi Oktaveri
Kamis, 28 Mei 2020 - 17:07 WIB
Budi Cahyana
Seorang Bocah Bangunkan Ibunya yang Meninggal Dunia karena Kelaparan di Stasiun Ilustrasi penduduk India berjalan sambil menggunakan masker pelindung - Bloomberg/Prashanth Vishwanathan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Sebuah klip video yang menayangkan seorang anak di India berusaha membangunkan ibunya yang sudah meninggal dan terbaring di lantai stasiun kereta api viral di medsos.

Kejadian memilukan itu sontak membuat warga India terkejut, karena disaksikan banyak orang ketika wanita itu tergeletak di lantai stasiun kereta api Kota Muzaffarpur.

Advertisement

Menurut laporan media lokal, keluarga Arbina Khatoon mengaku bahwa wanita itu meninggal karena kelaparan dan dehidrasi.

Kejadian itu membuat penderitaan yang dialami para pekerja migran menjadi sorotan akibat penguncian untuk mencegah penularan Covid-19 yang ketat di India. Namun, polisi setempat mengatakan bahwa dia meninggal karena sakit.

Wanita berusia 35 tahun itu termasuk di antara setidaknya sembilan pekerja migran yang tewas dalam kereta api beberapa hari terakhir saat melakukan perjalanan kembali ke rumah mereka, menurut pejabat setempat seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (28/5/2020).

Media lokal juga menayangkan rekaman bocah lelaki berusia dua tahun itu saat menarik kain yang menutupi ibunya yang sudah meninggal  di stasiun kereta negara bagian Bihar tersebut.

Polisi setempat mengatakan Khatoon meninggal karena sakit. Pihak perusahaan Kereta Api India menunjukkan surat dari kerabat yang membuktikan kesehatannya yang buruk.

Tetapi mereka yang bepergian bersamanya mengklaim dia meninggal karena kekurangan makanan dan air selama perjalanan kereta api yang panjang dari negara bagian Gujarat barat sekitar, yakni sejauh 1.800 km.

Seorang bocah lelaki berusia empat tahun juga dilaporkan tewas sebelum mencapai stasiun Muzaffarpur pada rute yang sama.

Ayahnya mengatakan bahwa dia "meninggal karena fasilitas yang buruk di kereta khusus untuk pekerja migran".

Jenazah dua pekerja migran lain yang menempuh perjalanan kereta 1.480 km (920 mil) dari Mumbai ke Varanasi di utara negara itu dikeluarkan dari gerbong kemarin.

Polisi mengatakan para pria itu, yang berusia 30 dan 63 tahun, menderita penyakit yang tidak dijelaskan.

Press Trust of India (PTI) melaporkan lima pekerja migran lainnya juga tewas dalam perjalanan kereta api antara Senin (25/5/2020) dan Rabu (27/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembangkan Digitalisasi UMKM, Pemkot Libatkan Mahasiswa

Jogja
| Selasa, 16 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement