Advertisement
Ratusan Anggota Kerajaan Arab Saudi Diduga Terinfeksi Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur Wilayah Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar dilaporkan terinfeksi Corona dan dalam perawatan intensif. Selain itu, puluhan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi lain juga dalam perawatan
Dilansir New York Times, Rabu (9/4/2020), dokter di rumah sakit elite yang merawat anggota klan Al-Saud sedang mempersiapkan sebanyak 500 tempat tidur untuk masuknya bangsawan dan orang-orang terdekat Kerajaan Arab Saudi.
Advertisement
"Arahan harus siap untuk VIP dari seluruh negara [untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi]," tulis operator fasilitas elit, Rumah Sakit Spesialis King Faisal, dalam peringatan yang dikirim secara elektronik, Selasa (7/4/2020) malam ke dokter senior.
Pesan itu juga menginstruksikan semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya dan hanya kasus mendesak yang akan diterima. Selain itu, setiap anggota staf yang sakit sekarang akan dirawat di rumah sakit yang kurang elite untuk memberikan ruang bagi para bangsawan kerajaan Arab Saudi.
Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus Corona akhirnya menembus keluarga kerajaan. Menurut sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan, sebanyak 150 anggota kerajaan diyakini telah tertular virus ini.
Raja Salman telah mengisolasi diri untuk keselamatannya di sebuah istana dekat kota Jeddah di Laut Merah, sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putranya dan penguasa de facto yang berusia 34 tahun, juga mengasingkan diri bersama para menteri ke tempat terpencil. Putra Mahkota telah berjanji untuk membangun kota futuristik yang dikenal dengan nama Neom.
Setelah Perdana Menteri Inggris Borris Johnson dinyatakan positif corona, infeksi pada klan kerajaan al-Saud ini adalah bukti terbaru dari egalitarianisme pandemi. Virus menimpa golongan terkaya dan pekerja migran termiskin tanpa diskriminasi.
Presiden Joko Widodo, Raja Arab Salman bib Abdul Aziz dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu di stana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (14/4/2019)./Dok. Sekretariat Presiden
Namun, infeksi corona yang menembus anggota kerajaan juga menjelaskan latar belakang respons cepat Arab Saudi terhadap pandemi ini. Para penguasanya mulai membatasi perjalanan ke Arab Saudi dan menutup ziarah ke tempat-tempat suci Muslim di Mekah dan Madinah, bahkan sebelum kerajaan melaporkan kasus pertamanya, pada 2 Maret 2020.
Pihak berwenang sekarang telah memutuskan semua perjalanan udara dan darat menuju atau keluar dari perbatasan dan antarprovinsi. Otoritas setempat telah menempatkan semua kota terbesarnya di bawah karantina ketat 24 jam, yang hanya membolehkan perjalanan singkat ke toko kebutuhan pokok atau apotek.
Arab Saudi juga telah mengindikasikan kemungkinan membatalkan ziarah haji tahunan yang dijadwalkan untuk musim panas ini. Sebagai pilar agama Islam yang menarik 2,5 juta Muslim ke Mekah, ibadah haji dilakukan setiap tahun tanpa gangguan sejak 1798, ketika Napoleon menyerbu Mesir.
"Jika menjangkau keluarga, maka itu menjadi masalah mendesak," kata Kristian Coates Ulrichsen, seorang profesor di Universitas Rice yang mempelajari kerajaan.
Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, sejauh ini telah melaporkan 41 kematian akibat virus corona dan 2.795 kasus yang dikonfirmasi. Namun, sementara meminta warga untuk tinggal di rumah, pejabat kesehatan Saudi memperingatkan bahwa epidemi baru saja dimulai. Menteri kesehatan, Tawfiq al-Rabiah mengatakan jumlah infeksi selama beberapa minggu ke depan akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Hukum Tegaskan Pembayaran Royalti Jadi Tanggung Jawab Penyelenggara Acara, Bukan Penyanyi
- Kementrans Berjanji Tuntaskan Penerbitan SHM 129.553 Bidang Lahan Transmigran
- Presiden Prabowo Subianto Sebut Wisma Danantara Indonesia sebagai Rumah Besar Investasi
- Bobby Nasution Siap Diperiksa Terkait Korupsi di Dinas PUPR Sumut, Begini Respons KPK
- Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
- Daftar Perombakan Direksi Garuda Indonesia: Mawardi Yahya Jadi Komisaris
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
Advertisement
Advertisement