Advertisement
Riwayat Kontak PDP Meninggal di Ngaglik Dilacak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMANĀ - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mulai melacak riwayat kontak pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Ngaglik, Sleman yang meninggal dunia pada 31 Maret 2020.
"Tracing [penelusuran] dan tracking [pelacakan] sejak kemarin langsung kami lakukan untuk mengetahui riwayat perjalanan pasien dan telah melakukan kontak dengan siapa saja," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Kamis (2/4/2020).
Advertisement
Seorang warga Kecamatan Ngaglik yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia saat pada saat isolasi mandiri di rumahnya pada 31 Maret 2020. Pasien itu melakukan isolasi mandiri di rumah karena tidak mendapat ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
Pasien tersebut pada 22 Maret mengeluh sakit dan memeriksakan diri ke puskesmas. Petugas puskesmas menganjurkan dia memeriksakan diri ke rumah sakit.
Pada 28 Maret, pasien periksa ke rumah sakit rujukan dan dinyatakan sebagai PDP namun karena kamar isolasi di rumah sakit penuh pasien itu diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Warga sekitarnya tidak mengetahui perihal itu.
Pada 31 Maret sekitar jam 22.00 pasien tidak sadarkan diri di rumah karena sesak napas. Pasien itu kemudian dijemput dua ambulans dan petugas yang mengenakan pakaian pelindung. Pukul 23.30 WIB pasien itu dinyatakan meninggal dunia.
"Pasien PDP telah dimakamkan oleh tim RSUP Dr Sardjito dan dibantu tim TRC BPBD DIY pada Rabu (1/4/2020) dengan prosedur penanganan pemulasaraan pasien dengan penyakit menular," kata Joko.
Joko mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman ada 12 pasien positif Covid-19, empat di antaranya meninggal dunia, satu dari Kecamatan Pakem, satu dari Ngaglik, satu dari Depok, dan satu dari Gamping.
"Sedangkan satu pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Berbah sudah dinyatakan sembuh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement