Ahok Kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, PA 212: Kagak Ada Calon Lain?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Juru bicara (jubir) PA 212, Haikal Hassan menanggapi masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru dalam acara Talkshow TVOne pada Jumat (13/3/2020).
"Emang kagak ada calon lain, ya kenapa? Musti dipikirkan daya tolaknya itu kayak apa," kata Haikal Hassan.
Ia menambahkan, "Apa DPR setuju, apa orang Kalimantan setuju, Suku Dayak setuju, putra Kalimantan setuju, siapa dia."
Menurut Haikal, tidak selayaknya mantan narapidana dijadikan sebagai ASN.
"Apakah layak ASN mantan narapidana. Apa jangan-jangan ini mancing," tambahnya.
Presiden Joko Widodo mengakui, bahwa Ahok menjadi kandidat calon Kepala Otorita Ibu Kota baru di Kalimantan Timur dan Penajam Paser Utara (2/3/2020). Saat ini Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Jokowi menuturkan selain Ahok, ada tiga kandidat lain yang akan menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota baru di Kalimantan Timur dan Penajam Paser Utara.
Para kandidat tersebut, yakni mantan kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
"Kandidatnya ada banyak, yang namanya kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas, cukup ya," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut dirinya akan segera menandatangani Peraturan Presiden dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terlalu Sempit, Jalur Evakuasi Turgo Dilebarkan Jadi 6 Meter
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Lanjutkan Penghijauan, Epson Indonesia Tanam 6000 Pohon dan Rehabilitasi Mangrove
- Diduga Terobsesi Teori Konspirasi, Satu Keluarga Lompat dari Balkon Apartemen
- Di Terminal Ini, Tiket Bus Sudah Naik Harga hingga 2 Kali Lipat
- Tingkat Kesukaan Publik kepada Anies Menurun, Ini Penyebabnya
- Alasan Jokowi Larang Pejabat Buka Puasa Bersama: Pejabat Sedang Disorot
- Aturan Anyar, PNS Meninggal Dunia Kini Dapat Manfaat Asuransi Rp8 Juta
- Muhammadiyah Sebut Pejabat Sebaiknya Tak Dilarang Buka Puasa Bersama
Advertisement