Advertisement

Warga Natuna Demo Tolak Jadi Tempat Karantina WNI dari Wuhan

Newswire
Sabtu, 01 Februari 2020 - 15:27 WIB
Nina Atmasari
Warga Natuna Demo Tolak Jadi Tempat Karantina WNI dari Wuhan Warga Natuna menggelar demo menolak WNI dari Wuhan China diobservasi di Natuna. - Detikcom/Agus Siswanto Siagian

Advertisement



Harianjogja.com, KEPRI- Rencana Pemerintah Indonesia mengkarantina WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China di Natuna ditentang warga setempat. Warga Natuna, Kepulauan Riau, menggelar demonstrasi menolak wilayahnya menjadi tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Warga ramai-ramai mendatangi Bandara Raden Sadjad.

"Ini adalah aksi spontanitas dari warga Natuna yang menolak keras akan didatangkannya WNI dari Wuhan dikarantina di Natuna ini," ujar seorang warga di lokasi demo, Sabtu (1/2/2020).

Demo diikuti puluhan orang. Tampak anggota TNI yang berjaga berusaha menenangkan warga.

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti sebelumnya menolak keras bila wilayahnya dijadikan tempat observasi WNI dari China. Wabup Natuna mengungkapkan kekhawatiran soal terbawanya virus Corona dari China.

"Kami menolak, masyarakat menolak. Natuna mau dijadikan apa? Kenapa di Natuna dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan," ujar Wabup Ngesti saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).

Wabup Ngesti mempertanyakan tidak adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kabar soal Natuna dijadikan tempat transit pun disebut Ngesti tanpa alasan yang jelas.

Sedangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan Natuna menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan yang dievakuasi karena merebaknya virus Corona.

Hadi menjelaskan Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Natuna, menurut Hadi, juga memiliki landas pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi.

"Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan," sambung dia.

Tempat penampungan yang disiapkan, menurut Hadi, memiliki daya tampung 300 orang yang sudah dilengkapi fasilitas penunjang kebutuhan hingga toilet dan dapur.

"Sedangkan jarak dari hanggar atau kita katakan gedung sampai ke tempat penduduk kurang-lebih 5-6 km. Kemudian menuju dermaga kurang-lebih 5 kilometer, sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat untuk protokol kesehatan sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara sampai dinyatakan bebas bisa bertemu keluarga," papar Hadi.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Detik.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement