Advertisement
Korban Tewas Akibat Virus Corona di China Sudah Mencapai 213 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, HUBEI (CHINA)- Wabah virus corona di China semakin meluas. Hingga Jumat (31/1/2020) waktu setempat dilaporkan korban tewas akibat virus yang muncul di Kota Wuhan itu telah mencapai 213 orang, dengan hampir 2.000 kasus baru terkonfirmasi, demikian kata Komisi Kesehatan Nasional China.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat, dalam laporan hariannya, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan 43 kematian baru telah terjadi sebagai akibat dari virus corona. Di mana 42 korban tewas itu ada di Provinsi Hubei daerah pertama kali muncul virus corona.
Advertisement
Angka-angka baru datang beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 'darurat global' atas patogen mematikan, yang telah menyebar ke sejumlah negara di seluruh dunia.
Komisi kesehatan untuk Hubei, mengatakan pada hari Jumat bahwa kematian di provinsi itu dari penyakit ini telah meningkat 42 menjadi 204 hinga 30 Januari. Ada 1.220 kasus lebih terdeteksi di Hubei, dengan total menjadi 5.806, katanya.
Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa jumlah kematian harian terus bertambah tajam, meskipun langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya diberlakukan di Hubei seminggu yang lalu.
Pada hari Kamis, para pejabat kesehatan Cina melaporkan total 38 kematian secara nasional, semuanya kecuali satu dari mereka di Hubei.
WHO awalnya meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit ini, tetapi merevisi penilaian risikonya setelah pembicaraan krisis pada hari Kamis.
"Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut ... Kita hanya bisa menghentikannya bersama," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa.
Namun Tedros mengatakan pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan China tidak perlu dilakukan untuk membendung penyebaran virus corona itu.
Sementara sudah banyak negara telah mendesak warganya untuk tidak mengunjungi China. Bahkan beberapa negara telah melarang masuk para pelancong dari kota Wuhan di China tengah, tempat virus itu pertama kali muncul.
Virus ini mirip dengan patogen Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Wabah itu juga dimulai di China dan akhirnya membunuh hampir 800 orang di seluruh dunia pada 2002-2003.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
Advertisement
Advertisement