Advertisement

Derai Air Mata dan Lagu Gugur Bunga Iringi Wisuda Almarhumah Irza

Akhmad Ludiyanto
Sabtu, 24 Agustus 2019 - 19:07 WIB
Sunartono
Derai Air Mata dan Lagu Gugur Bunga Iringi Wisuda Almarhumah Irza Ibunda Irza Laila Nur Trisna Winandi, Dwi Yani Merbawaningrum, menangis saat menghadiri wisuda sarjana Irza di UNS Solo, Sabtu (24/8/2019). (Istimewa - Humas UNS Solo)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -- Suasana haru meliputi acara wisuda mahasiswa di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (24/8/2019). Di antara ribuan mahasiswa yang diwisuda pagi tadi, tampak kehadiran pasangan suami-istri Nur Rohman serta Dwi Yani Merbawaningrum, warga Perumahan Bumi Singkil Permai (BSP), Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota, Boyolali.

Keduanya hadir mewakili sang putri almarhumah Irza Laila Nur Trisna Winandi, menerima gelar sarjana dari Rektor UNS, Jamal Wiwoho.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, Irza meninggal dunia pada Kamis (25/7/2019) akibat tertabrak truk kontainer yang menyelonong masuk dan menghantam Puskesmas Mojosongo, Boyolali. Hari itu, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) FKIP UNS itu akan menjalani sidang kedua skripsinya yang berjudul Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Kreativitas Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa PTIK FKIP UNS Dalam Mata Kuliah Pemrograman Komputer.

Dwi Yani Merbawaningrum harus tegar saat ia berdiri di podium menggantikan anaknya. Saat nama Irza dipanggil, Dwi Yani naik ke podium bersama Nur Rohman. Namun raut wajah sedih keduanya tak bisa disembunyikan. Bahkan, mereka tak mampu membendung air mata saat Rektor UNS Jamal Wiwoho mengalungkan selendang wisuda kepada Dwi Yani.

Suasana di ruangan itu pun terasa sangat mengharukan. Lagu Gugur Bunga yang dialunkan tim paduan suara terasa semakin mengiris perasaan semua orang di dalam ruangan.

Para wisudawan dan hadirin yang menyaksikan momen tersebut langsung memberikan aplaus sebagai tanda penghormatan kepada Irza dan simpati kepada keluarganya. Usai menerima selendang wisuda dan ijazah, orang tua Irza kembali ke tempat duduk dengan kepala tertunduk.

“Seharusnya kami melihat anak kami memakai toga dan menerima sendiri seledang wisuda itu. Tapi karena sudah seperti ini ya mau bagaimana lagi,” ujar Dwi Yani Merbawaningrum menahan tangis seusai menghadiri wisuda anaknya.

Sementara itu, Nur Rohman mengungkapkan terima kasih kepada pihak UNS.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada UNS dan Pak Rektor beserta jajarannya yang telah memberikan penghargaan bagi anak kami, meskipun anak kami sudah tiada,” ucap Nur Rohman.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan pemberian gelar sarjana kepada Irza merupakan bentuk penghormatan dari UNS.

“Irza meninggal dunia sebelum berangkat ujian skripsi di kampus. Artinya dia sedang dalam rangka menuntut ilmu. Sehingga hari ini orang tuanya saya undang untuk menggantikan wisudanya,” ujar Jamal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement