Advertisement

Panitia Ibadah Haji Dinilai Sukses Kurangi Masalah

M. Syahran W. Lubis
Senin, 19 Agustus 2019 - 04:07 WIB
Budi Cahyana
Panitia Ibadah Haji Dinilai Sukses Kurangi Masalah Jemaah haji berada di Bukit Safa saat melakukan sa'i, bagian dari pelaksanaan ibadah haji 2019. - Reuters/Umit Bektas

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Mantan komisioner KPK Busyro Muqoddas menilai petugas haji Indonesia yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah berhasil meminimalkan masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M.

Hal itu, menurutnya, berhasil dilakukan karena petugas haji taat prinsip dan memiliki etos kerja yang baik.

Advertisement

Busyro yang juga bertugas sebagai Naib (Wakil) Amirul Hajj tahun ini mengaku mengamati pelaksanaan tugas 4.300-an anggota PPIH di lapangan.

“Dari jumlah PPIH secara nasional itu, pelaksanaannya di lapangan, mereka taat prinsip yakni pola-pola manajemen yang sudah diterapkan garis-garis besarnya oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah,” ujar Busyro sebagaimana dilansir laman resmi Kementerian Agama.

“Etos kerja yang dimiliki PPIH yang jumlahnya 4.300-an ini menggambarkan kerja tim yang bagus sekali,” ujar Busyro.

Dengan dua hal itu, menurut Busyro, penyelenggaraan ibadah haji dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sejak di Indonesia.

Busyro mencontohkan kesadaraan PPIH untuk taat prinsip dapat saling mendukung antara satu unsur dengan yang lain dalam memberikan pelayanan bagi jemaah-jemaah yang tergolong dalan risiko tinggi. “Dengan demikian, risiko-risiko tinggi tadi, walaupun masih ada, bisa berkurang, terutama jumlah jemaah yang meninggal,” ujarnya.

Jenis masalah yang juga dapat ditangani dengan baik, menurut Busyro, adalah penanganan jemaah yang terpisah rombongan. “Mereka yang terpisah dari rombongannya itu bisa segera ditangani PPIH, dan dikomunikasikan dengan baik. Ini relatif dapat mengurangi risiko-risiko lebih jauh yang mungkin terjadi.”

Tak hanya itu, etos kerja yang baik juga ditunjukkan PPIH yang menurutnya berhasil melakukan diplomasi haji. “Saya ingin mengambil salah satu contoh, diplomasi urusan haji ini dilakukan oleh Kemenag, oleh Dubes, oleh Konjen sehingga kita lihat bersama, baru tahun ini penyelenggaraan ibadah haji di Arafah, kemahnya bisa disetujui untuk menggunakan AC oleh Pemerintah Saudi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ada 17 Ruas Jalan Kawasan Wisata Rusak di Gunungkidul

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement