Advertisement

Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Heat Stroke, Dampak Panas yang Mematikan

Newswire
Minggu, 28 Juli 2019 - 23:47 WIB
Budi Cahyana
Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Heat Stroke, Dampak Panas yang Mematikan Jemaah melakukan salat Jumat di Masjidil Haram di bawah suhu lebih dari 40 derajat Celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). Jemaah mulai berdatangan dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah haji 1440 Hijriah. - ANTARA FOTO/Hanni Sofia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan jemaah calon haji untuk mewaspadai heat stroke saat melakukan kegiatan di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem.

"Para calon haji yang melakukan kegiatan di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem harus berhati-hati terhadap heat stroke," katanya di Purwokerto, Minggu (28/7/2019).

Advertisement

Dokter Untung yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tersebut menjelaskan, heat stroke merupakan kondisi cedera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian.

"Heat stroke ini bisa terjadi karena ada proses kegagalan pengendalian panas dan kegagalan sistem jantung serta pembuluh darah tubuh kita, seseorang bisa terkena heat stroke ini, sekalipun kondisi sehat," katanya.

Dia menyebutkan, tanda-tanda heat stroke adalah suhu tubuh di atas 40.5 derajat Celcius, penurunan tekanan darah, gangguan nafas dan kondisi jantung yang berdebar-debar.

Selain itu, kata dia, heat stroke juga menyebabkan perubahan kondisi atau status mental, dan berkurangnya kemampuan seseorang dalam menurunkan suhu tubuh.

"Tanda-tanda heat stroke yang mengancam jiwa yakni terjadinya proses penyumbatan pada pembuluh darah, mimisan, pendarahan dari pembuluh vena, luka memar, bengkak paru dan juga adanya tanda-tanda dari gagal ginjal akut," katanya.

Dia menambahkan, gejala yang biasa dijumpai pada pasien heat stroke adalah mengalami kelelahan, pusing, mual, dan juga muntah.

Sementara itu, dia juga mengingatkan  calon haji untuk memperbanyak konsumsi air guna menghindari dehidrasi.

"Dehidrasi mudah dikenali dengan memantau warna cairan urin, turunnya berat badan yang cukup drastis, adanya rasa haus, merasa badan kurang nyaman, kulit memerah, cemas berlebihan, kram, apatis, malas, sakit kepala, mual, muntah, merasa gerah, leher kaku dan juga merasa kedinginan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jaring Bakal Calon Bupati Pilkada, PKS Kulonprogo: 3 Kader Internal, 6 Tokoh Masyarakat

Kulonprogo
| Selasa, 16 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement