Advertisement
Facebook Siap Kena Denda Rp70,42 Triliun karena Salah Gunakan Data 87 Juta Akun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Terkait penyelidikan atas kasus Cambridge Analytica, komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) AS menyetujui kesepakatan penyelesaian bernilai US$5 miliar dengan Facebook Inc.
Nilai tersebut setara dengan Rp70,42 triliun [kurs tengah Bank Indonesia Rp14.085 per dolar AS].
Dilansir dari Reuters, Sabtu (13/7/2019), FTC telah melakukan investigasi atas tindak lanjut Facebook terhadap penyalahgunaan data 87 juta akun pengguna mereka. Penyelidikan difokuskan pada apakah kebijakan berbagi data tersebut melanggar perjanjian antara Facebook dan regulator yang disepakati pada 2011.
Advertisement
Seperti diketahui, tahun lalu, terungkap bahwa 87 juta data pengguna Facebook disalahgunakan oleh Cambridge Analytica. Perusahaan konsultan politik itu tidak mengambil data para pengguna akun dengan persetujuan para pemiliknya.
Nilai denda ini merupakan yang terbesar dalam sejarah FTC. Namun, baik FTC maupun Facebook menolak berkomentar.
Meski demikian, angka penyelesaian atas perkara ini masih harus difinalisasi oleh Departemen Kehakiman. Sumber Reuters yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan pengumuman final bisa saja disampaikan pada pekan depan.
Sumber lainnya sebelumnya menyatakan bahwa dengan negosiasi ini, Facebook akan berada di bawah pengawasan khusus selama 20 tahun.
Walaupun kabar ini disambut oleh investor dan mendorong saham Facebook naik hingga 1,8 persen, tapi tak semua pihak setuju. Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat David Ccicilline menilai besaran penalti yang harus dibayar perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu tak seberapa dari pendapatan Facebook.
"Denda ini hanya sepersekian dari pendapatan tahunan Facebook. Ini tidak akan membuat mereka berpikir dua kali tentang kewajiban mereka melindungi data pengguna," ujarnya.
Pada kuartal I/2019, Facebook meraup pendapatan sebesar US$15,1 miliar dan laba bersih US$2,43 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bapanas Sebut Demo Sopir Truk ODOL Bisa Bikin Pasokan Pangan Terlambat
- KKP Minta Komdigi Blokir Situs yang Jual Pulau di Anambas Riau
- Menteri Budi Arie Lapor ke Prabowo Jumlah Kopdes Merah Putih yang Terbentuk Capai 80.133
- Pengamat Timur Tengah Ingatkan Serangan AS ke Iran Bisa Jadi Lonceng Perang Global
- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ingatkan Transparansi dalam SPMB untuk Cegah Kecurigaan
Advertisement

Ancaman Abrasi di Kawasan Pesisir di Bantul Nyata, Jarak Terjauh Hampir 100 Meter
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- WNI Mulai Dievakuasi dari Iran, Menteri Luar Negeri Sebut Gelombang Pertama 97 Orang
- Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat
- Makan Bergizi Gratis Disebut Tak Terpengaruh Kondisi Global, Kantor Komunikasi Presiden: Pakai Pangan Lokal
- Diskon Tiket Kereta Cepat hingga 20 Persen Berlaku di Liburan Sekolah
- Rusia: Sejumlah Negara Siap Memasok Senjata Nuklir ke Iran
- Menhan AS: Serangan Bukan untuk Menyasar Pasukan dan Rakyat Iran
- Paus Leo XIV Desak Terciptanya Perdamaian di Timur Tengah
Advertisement
Advertisement