Advertisement
Pembubaran Koalisi Adil Makmur Bikin Parpol Anggotanya Bebas Gabung ke Koalisi Jokowi-Ma'ruf
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menyapa wartawan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). - Antara/Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Koalisi Adil Makmur yang merupakan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah dibubarkan. Sejumlah spekulasi pergerakan masing-masing partai mulai bergulir.
Pembubaran koalisi tersebut dinilai memberi ruang bagi sejumlah partai untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyampaikan analisa terkait masa depan sejumlah partai tersebut.
Advertisement
Koalisi Adil Makmur dibentuk oleh sejumlah partai yaitu Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat, Partai Idaman, dan Partai Berkarya. Dua partai terakhir merupakan pendukung, sedangkan sisanya menjadi pengusung dengan telah memiliki kursi di DPR RI.
Menurutnya, pasca reformasi hanya dua partai yang tidak perlu memperebutkan kursi menteri yaitu PKB dan PAN. Pasalnya kedua partai tersebut identik dengan dua organisasi terbesar Islam di Indonesia. PAN diidentikkan dengan Muhammadyah dan PKB dianggap partai Nahdlatul Ulama (NU).
BACA JUGA
"Nah kalau ditanya apakah PKB dan PAN akan ditarik menjadi [mendapatkan kursi] menteri? Hampir pasti menurut saya," katanya di Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
Sementara itu, berbeda dengan Partai Demokrat. Selama berada di luar pemerintahan, partai bintang mercy ini terus mengalami penurunan elektabilitas. Alhasil, partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu dinilai harus masuk ke barisan pemerintah untuk menaikan elektabilitasnya.
Kondisi Demokrat berbanding terbalik dengan PKS. Sejarahnya, partai tersebut malah terus mengalami kenaikan elektabilitas selama berada di luar koalisi pemerintahan. Hendri menyebut dari catatan itu kecil kemungkinan PKS akan berharap masuk ke barisan Jokowi.
"Filling politik saya, yang tidak akan masuk ke pemerintahan adalah PKS. Gerindra apa mungkin? Ya mungin saya menurut saya," tuturnya.
Keputusan Gerindra akan masuk ke barisan pemerintahan sebutnya akan ditentukan oleh sikap Prabowo. Setelah belasan tahun sejak dibentuk terus menjadi oposisi pemerintah, Hendri menyebut akan muncul pihak-pihak dalam Gerindra yang mulai dahaga akan posisi di pemerintahan.
Pun demikian, sejak pembubaran koalisi Adil Makmur, PKS menyampaikan komitmennya akan tetap mengikuti Gerindra. Adapun Demokrat memilih mengkaji berbagai aspek terlebih dulu sebelum menentukan masa depannya. Hal serupa juga dialami oleh PAN.
Di sisi lain, kendati dalam sistem pemerintahan Indonesia tidak mengenal istilah oposisi, Hendri menilai partai di luar pemerintah tetap diperlukan untuk penyampai posisi kritis di parlemen. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan seluruh partai berada di jajaran pemerintahan seperti era Orde Baru.
"Harusnya memang dibiarkan saja ada oposisi, meski tidak ada oposisi dalam sistem pemerintahan. Namun harus ada kritikan-kritikan yang membangun dari oposisi," terangnya.
Meski begitu belum ada yang dapat memastikan siapa saja yang akan menduduki kursi menteri di pemerintahan jilid II Jokowi. Bahkan partai di koalisi Jokowi - Ma'ruf sendiri belum dapat dijamin akan mendapat jatah kursi menteri, kecuali PDIP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkab Sleman Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Siapkan Posko Nataru
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Luna Maya Cerita Tantangan Berat Perankan Suzzanna di Film Baru
- BMKG: Jawa Barat Alami 108 Gempa Selama November 2025, Terbesar M3,8
- DIY Siap Hadapi Lonjakan 9,5 Juta Pergerakan Nataru
- KPK Tahan Dua Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta DJKA
- UMKM Banjarnegara Didorong Melek Digital Lewat Creators Lab
- Luhut Ungkap Sejarah Hilirisasi dan Bandara IMIP Morowali
- Bantul Tambah 12 Titik Early Warning System Antisipasi Banjir-Longsor
Advertisement
Advertisement




