Advertisement

Kubu Jokowi Berharap Prabowo Meniru Hillary, Foke dan Ahok yang Akui Hasil Quick Count

Aziz Rahardyan
Rabu, 01 Mei 2019 - 05:07 WIB
Bhekti Suryani
Kubu Jokowi Berharap Prabowo Meniru Hillary, Foke dan Ahok yang Akui Hasil Quick Count Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) bersama Cawapres Sandiaga Uno dan petinggi partai pendukung mengangkat tangan saat mendeklarasikan kemenangannya pada Pilpres 2019 kepada awak media di kediaman Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019). - ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto diharapkan dapat menerima hasil Pillpres 2019 seperti yang pernah dicontohkan sejumlah pemimpin di Tanah Air dan luar negeri. 

Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Usman Kansong berharap kubu Prabowo-Sandiaga rasional dalam melihat hasil quick count yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Advertisement

Usman memberi contoh bahwa dalam kontestasi di Amerika Serikat pun, Barack Obama langsung mendapat ucapan selamat dari para pesaingnya yaitu John McCain (2008) dan Mitt Romney (2012) selepas data quick count dirilis.

Bahkan ada cerita menarik ketika Pilpres AS 2016, Hillary Clinton menelepon Obama selepas hasil quick count dinyatakan stabil, mengungkap rencananya memberi pidato kekalahan esok hari.

Tetapi, Obama justru mendorong agar Hillary menyatakan hal tersebut tanpa menunggu esok hari. Sehingga pada hari itu juga, Hillary mengucap selamat pada Donald Trump dan memberi pidato kekalahannya.

"Jadi Hillary tidak menunggu besok, hari itu juga jam itu juga, hanya berdasar quick count Hillary mengucap selamat kepada Donald Trump," ungkap Usman di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Selasa (30/4/2019).

Usman melanjutkan bahwa tradisi ini sebenarnya sudah berlangsung di Indonesia ketika Pilkada DKI Jakarta 2012, Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke mengucapkan selamat kepada Jokowi berdasarkan data quick count.

"Kemudian juga di Pilkada DKI 2017 pak Anies dan pak Sandi kan merayakan dan menyatakan kemenangan berdasarkan hasil quick count. Pak Ahok juga tidak mengajukan ke MK. Jadi quick count kalau kita lihat di Indonesia ataupun di belahan dunia lain memang bisa jadi pegangan," ujar Usman.

Sebab itulah TKN Jokowi-Ma'ruf berharap pihak BPN Prabowo-Sandiaga yang tidak percaya quick count, jangan memanas-manasi capres-cawapres besutannya tersebut.

Terlebih, hasil real count KPU telah stabil menunjukkan keunggulan Jokowi-Ma'ruf di angka 56,02 persen berbanding 43,98 milik Prabowo-Sandiaga dari data 474.405 per 813.350 TPS.

"Sebetulnya kita ingin orang-orang sekitar Pak Prabowo dan Pak Sandi tidak kemudian memanas-manasi Pak Prabowo dan Pak Sandi. Karena kita paham dan yakin bahwa Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah pemimpin rasional," ungkap Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement