Advertisement
Kasus Krakatau Steel, Yang Disita Hanya Rp20 Juta. Alasannya?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Dari hasil operasi tangkap tangan (OTT) kasus Krakatau Steel, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya mengamankan uang Rp20 juta dari Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Wisnu Kuncoro. Uang tersebut merupakan pemberian dari tersangka lain, yaitu Alexander Muskitta yang berperan sebagai makelar rekanan.
Padahal, Alexander telah menerima uang dari dua tersangka lain sebagai uang muka commitment fee 10% kontrak pengadaan Rp24 miliar dan Rp2,4 miliar. Yaitu, cek Rp50 juta dari Kurniawan Eddy Tjokro alias Yudi Tjokro (Grup Tjokro) dan US$4 ribu dan Rp45 juta dari Kenneth Sutardja (PT Grand Kartech Tbk).
Advertisement
Apakah uang suap yang "hanya" Rp20 juta tersebut akan digunakan Wisnu untuk melangsungkan pernikahan putrinya?
Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati hanya membenarkan bahwa tersangka akan menggelar acara pernikahan putrinya pekan depan.
Tetapi, Yuyuk menggarisbawahi bahwa penyidik KPK masih mendalami apakah acara tersebut berkaitan dengan uang rasuah yang tengah mereka tangani atau tidak.
"Karena ini baru pemeriksaan awal. Tetapi mengenai Wisnu, memang yang bersangkutan akan menikahkan anaknya," kata Yuyuk ketika dikonfirmasi di Gedung KPK, Sabtu (23/3/2019).
Terkait acara tersebut, Yuyuk menjelaskan bahwa KPK tengah menunggu surat dari pihak keluarga Wisnu yang berisi permintaan agar Wisnu dapat menghadiri acara keluarga tersebut.
"Penyidik nanti yang akan melihat apakah yang bersangkutan bisa menghadiri acara tersebut atau tidak," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengungkapkan, ada kemungkinan para pimpinan KPK memberikan kesempatan kepada Wisnu menghadiri acara pernikahan tersebut.
"Ya kami [para pimpinan] sepakat memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk menghadiri acara untuk buah hatinya, ya," ujar Saut.
Alasannya, Wisnu dan para tersangka lain tampak terbuka ketika proses pemeriksaan dan memberikan keterangan dengan baik. Tetapi, apabila diperbolehkan pun, Saut menjelaskan nantinya Wisnu akan diberikan penjagaan ketat.
Sekadar informasi, pengadaan barang dan jasa yang diduga akan "diatur" oleh para tersangka ini prosesnya belum berjalan. Tetapi, KPK tengah mendalami keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus dugaan suap ini.
"Maka dari itu, OTT ini sebuah awal. Bayangkan kerugian negara yang dihasilkan kalau proyek ini sudah berjalan," ungkap Saut.
Akibat perbuatan para tersangka, Wisnu dan Alexander sebagai penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tlndak Pidana Korupsijuncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan Kenneth dan Yudi sebagai pemberi suap disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tlndak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement