Advertisement
Dijatah Rp1 Miliar Underpass Jalan Transito Solo Dibangun Juni 2019

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Pembangunan terowongan atau underpass yang mengubungkan Jl. Transito, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, ke Jl. Kunir, Desa Makamhaji, Kecamatan, Kartasura, Sukoharjo, ditargetkan bisa dimulai Juni 2019 mendatang. Pembangunan underpass ini disiapkan duit sebesar Rp1 miliar dengan rincian dari APBD murni 2019 Rp800 juta dan Rp200 juta melalui APBD Perubahan 2019.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedang menyusun detail engineering design (DED) yang diupayakan rampung Maret 2019 ini.
Advertisement
“Setelah DED selesai, Pemkot akan mengurus izin pembangunan underpass ke Kementerian Perhubungan [Kemenhub],” ucapnya.
Sita mengatakan desain tersebut dibutuhkan sebagai lampiran pengurusan izin pelaksanaan proyek. Sesudah izin diberikan, Dinas PUPR akan memulai lelang yang umumnya digelar maksimal dua bulan. Paling cepat pada Juni, lintas bawah itu bakal mulai dibangun.
Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Solo, Joko Supriyanto, mengatakan izin pembangunan lintas bawah diperlukan guna melengkapi persetujuan pemerintah pusat terhadap proyek tersebut. Izin lisan telah disampaikan Pemkot saat Kemenhub melakukan kunjungan lapangan untuk survei pembangunan jalan layang Purwosari akhir 2018 lalu.
“Underpass ini kan dibangun sebagai pendamping flyover Purwosari. Secara lisan, Kemenhub sudah melihat lokasi. Peninjauan resmi baru dilakukan sebagai tindak lanjut atas pengajuan izin pembangunan dari Pemkot,” katanya saat dihubungi, Senin (4/3/2019).
Rencana pembangunan underpass di Jl. Transito telah mengemuka sejak akhir Januari 2019. Pemkot bermaksud memfungsikan jalur bawah tanah itu untuk memecah arus bagi pengendara motor dan kendaraan tidak bermotor, jika pembangunan jalan layang sebidang Purwosari mulai dibangun pemerintah pusat.
Lokasi pembangunan lintas bawah adalah bekas perlintasan sebidang kereta api yang sudah ditutup warga sejak akhir 1990-an karena kerap terjadi kecelakaan. Desain underpass nanti tingginya tiga meter dengan panjang 18 meter.
Anggarannya menggunakan APBD 2019 senilai Rp800 juta, ditambah Rp200 juta untuk pengadaan pompa banjir pada APBD Perubahan 2019. Sesuai desain dari konsultan, kemungkinan banjir sebenarnya kecil, tapi Pemkot tetap melakukan antisipasi jika muka air banjir lebih tinggi dibanding muka air tanah. Pembangunan lintas bawah juga berdampak pada penataan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di bahu Jl. Transito yang dekat dengan rel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Fakta Kebocoran Soal ASPD SMP di Jogja: Ada Guru Mengunduh File Rahasia, Mengambil Soal dan Membagikan ke Siswa
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Donald Trump Serukan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Selama 30 Hari
- Penyidik KPK Jadi Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto
- Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
Advertisement