Advertisement
PKL Solo Baru Mengadu ke DPRD Sukoharjo Karena Akan Digusur

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Belasan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di utara Carrefour Solo Baru mengadu ke Kantor DPRD Sukoharjo, Kamis (14/2/2019). Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pandawa Solo Baru ini mengadu dan meminta perlindungan para wakil rakyat lantaran bakal digusur terkait sengketa lahan dengan PT Mitra Adi Perkasa selaku pemilik lahan.
Berdasarkan pantauan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), belasan pedagang mendatangi gedung DPRD pukul 11.00 WIB. Para pedagang tersebut ditemui Komisi II DPRD Sukoharjo.
Advertisement
Ketua Paguyuban Pedagang Pandawa Solo Baru, Nanang Iriawan, mengungkapkan apa yang menjadi keresahan para pedagang selama beberapa bulan terakhir terkait rencana penggusuran dari lokasi yang saat ini ditempati.
Pedagang resah dengan berakhirnya tenggat waktu 14 Februari yang ditetapkan pemilik lahan agar pedagang meninggalkan lokasi tersebut.
“Pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan melalui lembaga advokat yang ditunjuk telah menemui kami pada November 2018. Pertemuan itu berlanjut hingga tiga kali. Mereka meminta kami hengkang dari lahan yang ditempati saat ini,” kata dia.
Surat peringatan telah dilayangkan pemilik lahan melalui lembaga advokat yang ditunjuk kepada para pedagang. Selain surat peringatan, pemilik lahan juga mengadukan sengketa tersebut ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo yang selanjutnya ditindaklanjuti Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Satpol PP.
Dalam suratnya, Pemkab meminta pedagang menghentikan segala aktivitas termasuk penambahan dan pembangunan di lokasi. Selain itu pedagang diminta mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) ke Pemkab.
Lantaran tak memiliki hak penempatan tanah tersebut, pedagang pun kesulitan mengajukan IMB. Sementara pemilik menawarkan ganti rugi berupa uang transport bagi para pedagang senilai Rp1 juta.
“Kami tidak berniat memiliki lahan itu. Kami hanya ingin ganti rugi yang diberikan itu wajar, bukan Rp1 juta,” katanya.
Angin Segar
Dengan kondisi ini, pedagang mengadukan persoalan tersebut kepada wakil rakyat. Harapannya para wakil rakyat memberikan angin segar bagi pedagang.
DPRD bisa menjadi penengah dan memediasi antara pedagang dan pemilik lahan sehingga ada win-win solution atas kasus sengketa tersebut. Apalagi pedagang telah menempati lahan tersebut sejak 1998 lalu.
Saat itu lahan yang ditempati berupa lahan kosong dan rawa-rawa. “Kami telah merawat lahan di sana, yang tadinya kosong dan rawa sekarang bersih terawat. Total sekarang ada 13 kios berdiri di sana,” katanya.
Pedagang lain, Dwi Handayani, menolak penggusuran yang akan dilakukan pemilik lahan. Pedagang juga menolak ganti ugi yang ditawarkan pemilik lahan hanya senilai Rp1 juta per bangunan.
Ganti rugi tersebut tak sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan pedagang selama menempati lahan itu.
“Saya awal menempati lahan ini ditarik biaya Rp4 juta. Kemudian setiap tahun masih membayar uang sewa Rp3,5 juta dan uang keamanan maupun kebersihan. Saya juga mengeluarkan biaya uruk sebelum menempati lahan itu,” katanya.
Sekretaris Komisi II DPRD Sukoharjo Sukardi Budi Martono saat menemui perwakilan warga mengaku akan mempelajari masalah tersebut. Dia mengatakan aspirasi dari pedagang akan diteruskan ke pimpinan DPRD yang nantinya akan diputuskan sebagai langkah selanjutnya.
"Kami akan pelajari dulu aspirasi dari pedagang ini. Jadi kami belum bisa memutuskan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement