Advertisement

Lubang Mendadak Muncul di Sungai Kalasan dan Menyedot Air, Ini Dugaan Penyebabnya

Yogi Anugrah
Minggu, 10 Februari 2019 - 20:20 WIB
Budi Cahyana
Lubang Mendadak Muncul di Sungai Kalasan dan Menyedot Air, Ini Dugaan Penyebabnya Lubang yang muncul di tengah Kali Kuning di Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Minggu (10/2/2019). - Harian Jogja/Yogi Anugrah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Air sungai Kali Kuning di Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, tersedot ke sebuah lubang cukup besar dan menghebohkan warga sekitar.

Kepala Dusun Sambirejo, Desa Selomartani, Giyanto, mengatakan peristiwa tersebut terjadi Jumat (8/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut dia, kejadian itu karena derasnya debit air selama musim hujan. “Awalnya ada lubang kecil di tengah sungai. Kejadian seperti ini pernah terjadi beberapa waktu lalu. Warga kemudian menutup lubang dengan anyaman bambu, karung dan pasir, namun saat debit air sangat besar penutup lubang jebol lagi,” kata dia, Minggu (10/2/2019).

Advertisement

Kejadian tersebut, kata dia, sempat menghebohkan warga dan membuat beberapa warga saling menyalahkan. “Kami meminta warga tidak saling menyalahkan, terlebih usia bendungan juga cukup tua,” ucap dia.

Kejadian itu juga viral di medsos dan dibagikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Menurut Sutopo, kemungkinan adanya lubang di sisi bendungan mengakibatkan air sungai tersedot.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Akhmad Subhan, mengatakan peristiwa itu dipicu faktor alam. Derasnya aliran air disertai material pasir dari wilayah hulu menggerus dasar sungai dan memunculkan sebuah lubang yang tepat berada di sisi utara bendungan.

“Lubang muncul karena faktor cuaca ekstrem. Saat hujan aliran air sangat deras dan membawa pasir. Air kemudian menggerus dasar sungai karena bendungan tertutup. Air mencari jalan sendiri untuk mengalir ke bawah dan membuat lubang berukuran diameter sekitar empat kali tiga meter dengan kedalaman sekitar dua meter,” kata Akhmad.

DPUPKP menerjunkan beberapa personel serta mengerahkan dua unit ekskavator untuk menutup lubang agar tidak semakin membesar dan merusak bendungan. Untuk normalisasi sungai, ia menjelaskan jajarannya akan membuka pintu air sehingga aliran air bisa lancar. Area yang berlubang akan ditunggu hingga kering untuk kemudian ditutup secara permanen. Akhmad memastikan peristiwa itu tidak berdampak pada bendungan dan juga jembatan yang ada di atasnya.

“Oleh karena itu lubang yang muncul langsung kami tangani secepat mungkin, karena kalau dibiarkan bakal semakin meluas,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement