Advertisement

Iwan Walet Bebas dari Penjara, Puluhan Orang Berpedang Menyerang Rumahnya

Ratih Kartika
Sabtu, 12 Januari 2019 - 23:17 WIB
Nina Atmasari
Iwan Walet Bebas dari Penjara, Puluhan Orang Berpedang Menyerang Rumahnya Kondisi rumah Iwan Walet yang mengalami kerusakan jendela, pintu, dan genting/genting yang pecah karena lemparan batu. (Solopos/Ratih Kartika)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -- Perusakan rumah terjadi di rumah Koes Setiawan Danang Mawardi alias Iwan Walet di RT 003/ RW 005, Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo pada Sabtu (12/1/2019) siang. Perusakan dilakukan oleh sekelompok massa tak dikenal.

Perusakan rumah terjadi pada pukul 13.30 WIB. Iwan walet Sabtu subuh akhirnya menghirup udara segar setelah menjalani masa pidana selama lima bulan 15 hari, atas kasus penganiayaan.

Advertisement

Saksi mata sekaligus kakak ipar Iwan Walet, Likno, menuturkan awal mulanya ada sekitaran 50-an orang tak dikenal yang beramai-ramai masuk dari gang di depan Gereja Kepunton, Tegalharjo.

Massa yang membawa pedang samurai tersebut langsung merangsek masuk dengan menjebol paksa pintu rumah Iwan. Likno yang ketakutan langsung bersembunyi di bagian rumah paling belakang.

"Untungnya tadi nggak diburu sampai belakang rumah. Bisa ditebas pakai samurai," kata Likno saat berbincang, Sabtu sore di depan rumah Iwan.

Sembunyi

Rumah Iwan Walet di Tegalharjo, Jebres, Solo

Foto: Rumah Iwan Walet di Tegalharjo, Jebres, Solo

Saat ini rumah tersebut dijaga kakak ipar Iwan agar kejadian-kejadian tak diinginkan tidak terulang kembali. Sementara itu, Iwan, isterinya, dan tiga anaknya tengah bersembunyi di suatu tempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan setelah peristiwa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1A Solo tempo hari.

"Kemarin malam saat penjagaan lengah juga sempat dilihat orang nggak kenal [disatroni]," jelas Likno.

Likno juga menjelaskan segerombolan orang  tersebut masuk ke dalam rumah sambil berteriak memanggil Iwan dan mengancam akan dibunuh. Segrombolan orang tersebut juga masuk ke dalam dua kamar dan mengobrak-abrik dengan menggunakan samurai. Selimut dicabik-cabik.

"Yang di rumah tadi aja ketar-ketir. Ini isteri Iwan tengah disembunyikan. Anaknya juga dititipkan biar aman sama keponakan. Saya yang menjaga rumah. Kalau ada kejadian lagi ya saya larilah," ucap Likno.

Dari pantauan, terlihat tanaman teratai rusak karena dipotong-potong dengan samurai. Kaca jendela juga berbekas karena dipukul dengan batu bata. Genting rumah Iwan juga hancur. Beberapa polisi nampak berjaga-jaga di sekitar kampung tersebut.

Pihak kepolisian berpatroli dengan mobil Barracuda, kendaraan bermotor lainnya, dan berjalan kaki. Semua gerbang masuk di satu kampung tersebut juga dikunci gembok dengan tambahan borgol.

Rumah Iwan juga dipasangi kunci gembok agar aman. Terlihat juga tumpukan genting pecah yang sudah diganti kakak ipar Iwan di dekat tong sampah yang terletak di depan rumah.

Sebagai informasi nama Iwan Walet muncul kembali pascarusuh Rutan Solo, Kamis (10/1/2019). Dua kelompok yang terlibat kerusuhan, yaitu pembesuk dan sejumlah tahanan kelompok Laskar Islam dengan narapidana (napi) kriminal biasa (Blok C1) di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IA Solo, Kamis (10/1/2019), pernah terlibat cekcok sebelumnya.  Sebanyak 12 tahanan yang terlibat rusuh dipindah, salah satunya Iwan Walet yang dipindah ke Rutan Sragen.

Sebelumnya, rumah Iwan Walet di RT 002/RW 001 Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, dirusak orang tak dikenal. Iwan merupakan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1A Solo yang kini dipindahkan setelah kerusuhan pada Kamis (10/1/2019) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement