Advertisement
Pola Bencana di Indonesia Alami Pergeseran, Begini Cara Mewaspadainya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyebutkan pola bencana di Indonesia dinilai mengalami pergeseran, yakni dalam satu lokasi dapat terjadi beberapa bencana sekaligus. Menurutnya, pola ini merupakan peristiwa baru di Indonesia.
Dia mencontohkan gempa di Lombok. Saat kejadian, dapat terjadi beberapa kali gempa dengan kekuatan besar dan diikuti dengan gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil dalam intensitas banyak.
Advertisement
"Ini model [pola] bencana baru," ujarnya di DPR RI, Selasa (8/1/2019).
Pola bencana baru ini juga terlihat di Palu. Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu mengalami gempa, tsunami, hingga likuifikasi secara bersamaan. Akibatnya, kerusakan yang timbul sangat hebat dan perlu upaya menyeluruh untuk menanggulanginya.
Willem menambahkan saat ini, juga terdapat potensi bencana cukup besar lainnya yang tengah mengintai, yakni aktifnya 127 gunung api. Terdapat 3,5 juta jiwa yang perlu dilatih agar siap menghadapi bencana yang tidak terduga.
Dalam kesempatan terpisah, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengingatkan penelitian dan pengamatan akan potensi bencana dari gunung api merupakan sebuah keharusan. Apalagi, saat ini Indonesia memiliki 13% gunung api aktif dari yang terdata di dunia.
"Mitigasi tanpa penelitian adalah kebetulan," tuturnya, yang akrab disapa Mbah Rono.
Surono menyebutkan saat ini, baru 69 gunung api yang diamati oleh pemerintah. Artinya, masih ada ratusan lainnya yang terabaikan dan bisa tiba-tiba menimbulkan bencana.
"Hadapi dengan kejujuran, tentukan daerah yang vital dan strategis [yang paling utama menimbulkan kerusakan secara masif jika meletus]," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement