Advertisement
Relawan Mapala UNISI UII Meninggal saat Bantu Korban Gempa di Lombok
Sejumlah anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UNISI membawa jenazah Muhammad Rukman untuk disalatkan di Masjid Baitul Qohhar, Kampus Universitas Islam Indonesia, Jalan Cik Ditiro, Kota Jogja, Sabtu (1/9/2018). - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi
Advertisement
Harianjogja.com JOGJA-Salah seorang relawan yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UNISI UII meninggal saat melakukan tugas kemanusiaan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia meninggal diduga karena terkena serangan jantung.
Relawan yang meninggal itu adalah Muhammad Rukman, 54, atau akrab disapa Boni. Ia menghembuskan nafas terakhirnya sesat setelah meresmikan sebuah masjid bagi warga korban bencana di Lombok Utara, pada Jumat (31/8/2018) pukul 20.30 WITA.
Advertisement
Jenazahnya kemudian diberangkatkan dengan pesawat dari Lombok pada pukul 06.00 WITA dan tiba di Jogja pada pukul 07.00 WIB. Jenazah langsung disalatkan di Masjid Kampus UII, Posko Mapala UNISI, Jalan Cik Di Tiro nomor 1 sebelum dimakamkan di Prambanan.
Menurut salah seorang rekan relawan yang bersama dengan Boni di Lombok, Prasetyo Wibisono atau kerap disapa Jois mengatakan Boni tiba-tiba terjatuh setelah memberikan sambutan saat peresmian masjid.
BACA JUGA
"Saat itu almarhum sedang meresmikan masjid di Dusun Boyotan Baru, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Masjid itu masjid pertama yang dibangun paska gempa di daerah tersebut," kata dia, Sabtu (1/9/2018).
Usai memberikan kata sambutan sebagai ucapan syukur, Boni langusung ambruk tak sadarkan diri. Ia pun langsung dilarikan ke Posko Kesehatan MER-C yang tak jauh dari lokasi peresmian masjid. Sempat mendapatkan pertolongan pertama tetapi kemudian dinyatakan meninggal dunia.
"Diduga penyebab kematiannya karena kecapekan dan diduga ada serangan jantung," ungkapnya.
Jois mengatakan, Boni sudah berada di Lombok sejak 6 Agustus 2018 yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Revitalisasi Rampung, 400 Pedagang Pasar Terban Pindah Akhir Tahun
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- KA Purwojaya Anjlok, Perjalanan Sejumlah Kereta Api Dibatalkan
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Sultan HB X: Dialog Kebangsaan, Meneguhkan Persatuan dan Perdamaian
- SUV BYD Tang L Akan Debut Global Dengan Nama Atto 8
- Influencer Gen Z: Cara Lawan Hoaks dan Deepfake di Media Sosial
Advertisement
Advertisement



