Advertisement
HARIAN JOGJA HARI INI: Zonasi Guru Sulit Diwujudkan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Zonasi guru berdasarkan tempat tinggal masih sulit diterapkan di DIY. Penyebab utamanya adalah jumlah guru yang masih jauh lebih sedikit dari kebutuhan.
Sukses di Australia, Selanjutnya Jogja
Setelah sukses memberantas demam berdarah di sebuah kota di Australia, sebuah lembaga nirlaba menjadikan Jogja di Indonesia sebagai target selanjutnya demi menciptakan wilayah yang bebas kasus demam berdarah. Berikut laporan yang dihimpun wartawan Harian Jogja, Galih Eko Kurniawan, dari berbagai sumber.
Advertisement
Monyet Serbu Lahan Milik Warga
GUNUNGKIDUL—Serangan hewan liar kembali merepotkan warga. Kali ini warga Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul dibikin resah dengan munculnya monyet ekor panjang yang merusak lahan pertanian milik mereka.
15 Tiang Listrik di Jl. Suroto Segera Dipindah
KOTABARU—Proyek pedestrian di Jalan Suroto Kotabaru terus dikebut. Dalam waktu dekat proyek akan memindah 15 tiang listrik di sepanjang jalan tersebut.
Warga Madurejo Tolak TPAS Prambanan
PRAMBANAN—Pemkab Sleman berencana membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Dusun Sembir, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. Namun sebelum terealisasi, warga di sekitar lokasi menolak rencana itu karena khawatir aktivitasnya mengganggu warga.
Kraton Usul Dibentuk Badan Otorita
BANTUL-Penghageng Tepas Panitikismo Kraton Ngayogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto meminta Pemerintah Kabupaten Bantul segera membentuk badan yang khusus mengelola kawasan pantai selatan. Badan tersebut bisa dalam bentuk badan usaha milik daerah (BUMD) atau badan otorita.
Sejumlah Desa Segera Ditata
WATES—Sejumlah desa di Kulonprogo akan masuk dalam program konsolidasi tanah dan penyusunan potensi konsolidasi tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Kantor Pertanahan Kulonprogo.
Korban Kekeringan Bertambah
WONOSARI—Pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum menetapkan status darurat untuk musim kemarau kali ini meski warga terdampak kekeringan bertambah.
24 Kampus Sepakat Sinergi Bela Negara
SLEMAN-Sebanyak 24 kampus dari berbagai provinsi di Indonesia menyatakan kesepakatan melalui deklarasi Sinergi Kampus Bela Negara Indonesia (SKBNI) di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Sabtu (4/8).
Destinasi Internasional di Jogja Perlu Didorong
JOGJA—Pariwisata DIY sebagai penggerak roda perekonomian ditopang oleh berbagai hal yakni budaya, alam dan sejarah. Namun, peran serta dari komunitas dalam menampilkan signature event dengan skala internasional juga dinilai penting untuk didorong.
GPN Mengurangi Biaya Pemrosesan Transaksi
JOGJA—Hingga 2019, ditargetkan impelementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dapat direalisasikan pada seluruh alat pembayaran, dari ATM/debit, uang elektronik, online payment hingga e-commerce dan kartu kredit. GPN akan memberikan efisiensi bagi perbankan dan nasabah, salah satunya mengurangi biaya penempatan logo internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Gunakan Drone, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Oya Wonosari Terkendala Arus Deras
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement