Advertisement
AS Tak Punya Satu Pun Langkah Strategis untuk Hadapi Serangan Siber dari China
Advertisement
Harianjogja.com, MOSKWA—Kendati ancaman pencurian siber atau peretasan terus-menerus muncul dari China, pemerintah AS tidak memiliki strategi yang kuat untuk melindungi data di tingkat militer dan intelijen.
Anggota Kongres AS Mac Thornberry (R-TX), yang mengetuai Komisi Layanan Bersenjata AS, mengatakan tindakan yang mengancam dari Beijing melibatkan spionase industri, pencurian siber besar-besaran, pengiriman mahasiswa pascasarjana untuk belajar di universitas Amerika, mendirikan organisasi transfer teknologi di China, dan mendirikan asosiasi di AS untuk membajak para ahli teknologi di AS untuk dipekerjakan di China.
Advertisement
"Pemerintah AS tidak memiliki kebijaka komprehensif, atau alat, untuk mengatasi transfer teknologi besar-besaran ke China. Dan pemerintah AS tidak memiliki pandangan menyeluruh seberapa cepat transfer teknologi ini [akan] terjadi, tingkat investasi China di AS, dan lain sebagainya, termasuk teknologi mana dan apa yang harus kita lindungi, " kata Thornberry di Capitol Hill, Kamis (21/6/2018) mengutip laporan Investigasi Unit Inovasi Pertahanan (DIUx) baru-baru ini.
"Kita tidak memiliki strategi untuk melawan apa yang telah terjadi," kata Wakil Republikan, Adam Smith (D-WA), dalam sidang panel ahli di depan Kongres itu. "Kami mendapat briefing kemarin, dan itu menunjukkan betapa tidak terorganisasi dan tidak siapnya kita. Dan terus terang [kita] sama sekali tidak mengerti [mana] cabang militer yang telah dilanggar."
Smith tidak merinci pelanggaran apa yang ada dalam pikirannya dan stafnya menolak mengungkapkan rinciannya setelah sidang. Demikian USNI News melaporkan Kamis dan dikutip Sputniknews, Senin (25/6/2018).
Beberapa pekan lalu, sekitar 614 gigabita data proyek rahasia militer AS, telah dicuri oleh peretas dari China. Pencurian dataitu berdampak insidentil terungkapnya rencana rahasia Angkatan Laut AS tdalam mengembangkan rudal anti-kapal supersonik yang akan digunakan oleh kapal selam sekitar 2020-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Sputniknews International
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 20 April 2024: Giliran Sleman dan Kota Jogja, Cek Lokasinya!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Advertisement
Advertisement