Advertisement
Pendaki Andrey Voytech yang Tewas di Merbabu Punya Banyak Kewarganegaraan

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Pendaki Andrey Voytech yang hilang di Gunung Merbabu pekan lalu ditemukan dalam kondisi tewas di dasar jurang. Pihak berwajib belakangan menemukan identitas warga yang semula diketahui berasal dari Selandia Baru itu.
Pendaki asal luar negeri, Andrey Voytech, yang ditemukan tewas di Gunung Merbabu, Sabtu (7/4/2018) ternyata mengantongi tiga kewarganegaraan. Ia memiliki tiga paspor dari tiga negara yang berbeda, yakni Slovakia, Selandia Baru, dan Kanada.
Advertisement
Petugas bagian Humas Basarnas Jateng, Zulhawary Agustianto, mengatakan Andrey sempat dilaporkan hilang oleh teman wanitanya setelah hampir sepekan tak diketahui keberadaannya.
“Selama proses pencarian itu, pihak yang berwajib menemukan adanya tiga paspor dari tiga negara yang berbeda milik Andrey. Ketiga paspor itu ditemukan di dua hotel tempat Andrey menginap,” ujar Zulhawary dalam pesan singkat melalui aplikasi Whatsapps kepada Semarangpos.com, Sabtu.
Ketiga paspor itu, lanjut pria yang akrab disapa Zul itu ditemukan di hotel tempat menginap Andrey di Kopeng dan Magelang.
“Di hotel Magelang, petugas menemukan dua paspor milik Andrey yang berkewarganegaraan Slovakia dan Kanada. Sedang yang di Kopeng, dia gunakan paspor New Zealand [Selandia Baru],” ujar Zul.
Andrey semula sempat dilaporkan hilang setelah melakukan pendakian di Gunung Merbabu, Jumat (30/4/2018). Namun, pria berusia 39 tahun itu akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa Sabtu pagi, sekitar pukul 08.40 WIB.
Kepala Basarnas Jateng, Noer Isrodin Muchlisin, menyebutkan korban ditemukan di area Kalimenek, tepatnya di aliran sungai. “Korban diduga terjatuh dari ketinggian sekitar 8-13 meter,” ujar Noer Isrodin.
Noer Isrodin menjelaskan penemuan pendaki asal luar negeri itu bermula saat tim SAR gabungan melakukan pencarian di aliran sungai Kalimenek. Tim menelusuri sungai hingga akhirnya menemukan jasad korban.
Korban diduga terjatuh dan mengalami benturan keras dari ketinggian di dasar sungai yang berbatu. Jatuhnya korban ke dasar sungai tidak diketahui penyebab pasti, bisa terpeleset atau disorientasi karena hipotermia.
“Saat ini korban masih dalam proses evakuasi, untuk selanjutnya akan dibawa ke RSUD Salatiga melalui jalur Cuntel. Dengan ditemukannya Andrey, maka operasi SAR gabungan ini resmi dihentikan,” terang Noer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selamat dari Gempa Myanmar, Babah Alun Nazar Gratiskan Tarif Tol Cisumdawu
- Kemenkes: Fasilitas Kesehatan di Seluruh Indonesia tetap Beroperasi Selama Lebaran
- Di Sela-Sela Gelar Griya, Wartawan Ajak Prabowo Lakukan Gerakan Velocity
- Jokowi Pillih Berlebaran di Solo
- SBY dan JK Hadiri Gelar Griya di Istana
Advertisement

Lebaran 2025, Ada 1.321 Warga Binaan Permasyarakatan DIY Terima Remisi Hari Raya Idulfitri, 10 Orang Langsung Bebas
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Menlu: Indonesia Siap Dukung Myanmar Pulih dari Gempa
- Ledakan di Sebuah Rumah di Semarang Diduga sebagai Lokasi Pembuatan Petasan
- Umat Muslim Palestina Rayakan Idulfitri di Tengah Serangan Israel
- Toko Pakaian Bekas di Klaten Dibanjiri Pembeli pada H-1 Lebaran 2025
- Sambut Hari Raya Idulfitri, Ini Pesan Wakil Presiden
- Jemaah dan Menteri Mulai Berdatangan di Masjid Istiqlal
- Prabowo : Idulfitri Momentum Perkuat Solidaritas
Advertisement
Advertisement