Advertisement
Jogja Kekurangan Ratusan Guru
Advertisement
Jumlah kekurangan itu berada di lebih dari 90 sekolah negeri akibat adanya pensiun. Selama tiga tahun terakhir saja jumlah guru yang pensiun mencapai 183 orang.
Harianjogja.com, JOGJA-Jogja masih kekurangan lebih dari 200 guru untuk memenuhi kebutuhan mengajar di sekolah negeri setingkat SD dan SMP. Perekrutan guru honorer dengan gaji separuh dari UMK dinilai berdampak pada kualitas mengajar karena menjadi tidak fokus ke satu sekolah.
Advertisement
Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) Data dan Informasi Dinas Pendidikan Kota Jogja Samiyo menyatakan, khusus untuk SD saja jumlah kekurangan mencapai 136 orang guru yang terdiri atas guru kelas serta guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes). Sementara, guru SMP masih kekurangan sebanyak 61 orang.
Jumlah tersebut terdiri guru Bahasa Indonesia kekurangan 15 orang, guru IPA kurang empat orang, guru BK kekurangan 33 orang, dan guru Penjaskes kurang sembilan orang. Sehingga, total kekurangan sekitar 222 guru. Saat ini jumlah guru di Kota Jogja untuk TK, SD, dan SMP berjumlah 5.356 orang.
"Saat ini jumlah guru Untuk bahasa Indonesia karena menyesuaikan dengan kurikulum 2013 sehingga harus ditambah, kalau BK itu menyesuaikan rasio, satu guru menangani 150 siswa," terang Samiyo, Jumat (27/10/2017).
Pihaknya telah mengajukan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) terkait kekurangan tersebut. Antara lain, guru Bahasa Indonesia diusukan tujuh orang, Mata pelajaran IPA SMP diusulkan empat orang, guru BK diusulkan tujuh orang dan Penjaskes diusulkan empat orang.
Meski demikian hingga saat ini belum ada pembukaan penerimaan CPNS guru. "Sebenarnya guru agama di sekolah negeri juga kurang, tetapi kan domain pengajuannya ada di Kemenag," ujar dia.
Petugas Pelaksana PTK Data dan Informasi Dinas Pendidikan Kota Jogja Adam Ardian Nur mengatakan, berdasarkan data, jumlah kekurangan itu berada di lebih dari 90 sekolah negeri akibat adanya pensiun. Selama tiga tahun terakhir saja jumlah guru yang pensiun mencapai 183 orang, terdiri atas pada 2014 sebanyak 59 orang, pada 2015 sebanyak 34 orang dan pada 2016 hingga pertengahan 2017 tercatat 90 orang guru yang pensiun.
Oleh karena itu, setiap tahun jika di rata-rata antara 45 hingga 70 orang guru yang pensiun di Jogja. "Untuk yang pensiun rata-rata kelahiran 1958, 1957, 1956, nanti perkiraannya akan booming di 2020 hampir 500 guru yang pensiun," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Stasiun Gambir Jakarta Pusat Bocor Saat Hujan Deras
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
Advertisement
Dishub DIY Catat Lonjakan Kendaraan Selama Libur Nataru, Tembus 2 Juta
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Imbau Warga Tak Nyalakan Kembang Api Saat Tahun Baru
- Lengkap! Daftar Jalur Trans Jogja Terbaru
- Libur Nataru, Arus Lalu Lintas Tol Cipali Ramai Lancar
- Agenda Akhir Tahun 2025 di Jogja, dari Museum hingga Panggung Musik
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 25 Desember 2025
- Naik Bus KSPN Sinar Jaya ke Parangtritis dan Baron, Cek Tarifnya
- Waspada Hujan Petir, BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Kamis Ini
Advertisement
Advertisement



