Advertisement
Stres Masalah Percintaan, Bunuh Diri di Singapura Meningkat
Advertisement
[caption id="attachment_426589" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/16/stres-masalah-percintaan-bunuh-diri-di-singapura-meningkat-426587/gantung-diri-ilustrasi-reuters-3" rel="attachment wp-att-426589">http://images.harianjogja.com/2013/07/gantung-diri-ILUSTRASI-REUTERS-370x277.jpg" alt="" width="370" height="277" /> JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi bunuh diri[/caption]
Harian Jogja.com, SINGAPURA - Tidak hanya di Gunungkidul, angka bunuh diri di Singapura terus meningkat. Bahkan pada tahun 2012, angka bunuh diri mencapai rekor tertinggi dalam sejarah negeri itu, yakni 467 kasus.
Advertisement
Peningkatan ini terjadi seiring lebih banyaknya kaum muda yang dilanda stres dan masalah percintaan dan memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidup mereka.
Demikian disampaikan sebuah LSM konseling lokal, Samaritans of Singapore (SOS) dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/7/2013).
Angka tersebut merupakan kenaikan 29% dari total kasus bunuh diri pada tahun 2011. Pada tahun 2012 tersebut, terjadi lonjakan kasus bunuh diri sebanyak 80% pada usia 20-29 tahun.
"Masalah yang umum dihadapi kelompok usia ini melibatkan kejadian-kejadian yang menimbulkan stres dan masalah-masalah hubungan pribadi," demikian disampaikan SOS.
"Ini mencakup pengangguran, stres akibat studi atau pekerjaan, masalah keuangan, masalah keluarga dan masalah interaksi sosial serta perasaan kesepian," imbuh SOS.
Kelompok SOS bertujuan untuk mencegah bunuh diri dengan memberikan dukungan emosional lewat konseling pribadi dan membuka nomor telepon hotline 24 jam.
Menurut Christine Wong, direktur eksekutif SOS, kaum muda yang mengalami stres cenderung menyembunyikan masalah mereka dari orang lain dan tidak tahu harus kemana atau bagaimana atau siapa yang bisa mereka mintai tolong.
"Orang-orang di sekeliling mereka mungkin tidak sadar akan kesulitan mereka dan karenanya tak bisa memberikan dukungan yang diberikan," tutur Wong.
SOS menerima 39.994 panggilan telepon pada tahun 2012 mengenai keluhan ingin bunuh diri. Jumlah ini menurun dari tahun 2011 sebesar 40.025 panggilan telepon.
Di Singapura, perbuatan bunuh diri dianggap sebagai tindak kejahatan. Siapapun yang selamat dari percobaan bunuh diri bisa diancam hukuman penjara maksimum satu tahun atau dikenai denda, atau keduanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Perkuat Jejaring, UKDW Gelar Mitra Gathering 2025
- Wamen ESDM Gaungkan Penggunaan Nuklir untuk Transisi Energi
- Praktisi Industri SMK-SMTI Yogyakarta Dorong Siswa Siap Kerja
- Truk Molen Tabrak Motor di Jalan Rongkop-Wonosari, 3 Orang Meninggal
- Viral Bus Terguling di Jalan Tol Batang, 3 Orang Meninggal
- Polisi Beberkan Kronologi Tewasnya Pengemudi Lexus Tertimpa Pohon
- OJK DIY Ungkap Adanya Lonjakan Kasus Pinjol Ilegal
Advertisement
Advertisement



